Kopertis X minta kampus gilirkan dosen ikuti pelatihan peningkatan kualitas

id Herri

Kopertis X minta kampus gilirkan dosen ikuti pelatihan peningkatan kualitas

Koordinator Kopertis wilayah X, Prof Herri. (Antara Sumbar/MR Denya Utama)

Misalnya untuk pelatihan penelitian, bukan hanya peneliti andal saja yang dikirim, pemula juga perlu digilir
Padang, (Antaranews Sumbar) - Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X meminta pihak kampus menggilirkan dosennya untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas pendidikan tinggi seperti penelitian, pengabdian masyarakat atau pengajaran.

"Ini dilakukan untuk pemerataan kualitas dosen di kampus swasta yang berdampak percepatan peningkatan kualitasnya," ujar Koordinator Prof Herri di Padang, Selasa.

Selama ini, kata dia kampus cenderung mengirimkan orang yang sama dalam berbagai pelatihan.

Sebab tujuannya untuk semakin memperkuat kebijakan dan akademik di kampus.

Akan tetapi pada kenyataannya sistem ini menutup kesempatan dosen potensial lain untuk berkembang, bahkan ada kecenderungan terjadi dominasi oleh satu individu namun tidak berdampak pada peningkatan institusi.

Dengan adanya sistem bergilir tersebut, selain melihat potensi dosen yang ada, Kopertis juga dapat melihat pemetaan kualitas dosen di suatu kampus.

Bukan hanya itu, dengan banyaknya dosen yang memiliki kemampuan sama tentu memudahkan capaian prestasi kampus.

"Misalnya untuk pelatihan penelitian, bukan hanya peneliti andal saja yang dikirim, pemula juga perlu digilir," ujarnya.

Dia menambahkan bagi kampus ini juga menguntungkan dalam membentuk kaderisasi dalam tubuh aklamasi.

Dengan bergantinya dosen ikut pelatihan, juga memberikan kesempatan peningkatan status dan kualifikasinya.

Mungkin saja dosen yang awalnya bukan pemeriksa seperti reviewer atau asesor bisa jadi salah satunya karena pengalaman pelatihan tersebut.

Di Kopertis X sendiri kata Herri banyak pelatihan yang digelar yang mencakup tiga aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Seperti antara lain pelatihan jurnal elektronik, pelatihan proposal penelitian dan pengabdian, pelatihan mengajar AA dan Pekerti, pelatihan kepustakaan, pelatihan dokumen akreditasi.

"Tinggal saja pimpinan kampus memilih di antaranya untuk penyebaran dosen sesuai kualifikasinya," lanjut dia.