Penampilan seni budaya minangkabau tambah daya tarik pengunjung TMSBK Bukittinggi

id TMSBK ,Bukittinggi

Penampilan seni budaya minangkabau tambah daya tarik pengunjung TMSBK Bukittinggi

Rumah adat Baanjung di area TMSBK Bukittinggi. (ANTARA SUMBAR/ Ira febrianti)

Selama ini kegiatan berkaitan dengan kebudayaan sangat minim di TMSBK, padahal objek wisata ini dinamai taman marga satwa dan budaya. Yang ada marga satwa, budaya tidak ada
Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mulai menghidupkan fungsi budaya di objek wisata Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) sebagai penambah daya tarik pengunjung.



"Selama ini kegiatan berkaitan dengan kebudayaan sangat minim di TMSBK, padahal objek wisata ini dinamai taman marga satwa dan budaya. Yang ada marga satwa, budaya tidak ada," kata Kepala Bidang TMSBK, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bukittinggi, Ikbal di Bukittinggi, Jumat.

Fungsi budaya yang ditampilkan adalah kesenian dan budaya Minangkabau seperti Salawat Dulang, Gadumbak, Tupai Janjang, Makan Bajamba, dan lainnya yang dilaksanakan di Rumah Adat Baanjuang yang berada di dalam area TMSBK.

Menurutnya banyak generasi muda saat ini yang tidak mengenal seni budaya tersebut sehingga perlu dihidupkan kembali.

"Banyak pesan moral dalam penampilan seni budaya tersebut. Mulai Maret 2018 ini kami coba suguhkan dengan melibatkan pelaku seni budaya Minangkabau," katanya.

Penampilan seni budaya itu, katanya, dikemas dalam paket wisata yang ditawarkan oleh hotel-hotel, agen perjalanan atau pemandu wisata bagi tamu mereka.

"Karena itu, penampilan seni budaya ini akan bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restauran (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang ada di Bukittinggi," jelasnya.

Baca juga: Ke TMSBK, Anak-anak Bisa Sambil Belajar Tentang Satwa

Ia menilai, seni budaya memiliki nilai jual tinggi bagi para wisatawan ketika berkunjung ke suatu daerah sehingga diharapkan dengan dihidupkan fungsi budaya di TMSBK dapat menambah pendapatan asli daerah dari retribusi objek wisata.

Selama Januari 2018, TMSBK telah menghasilkan PAD sebesar Rp1,24 miliar yang berasal dari retribusi tiket masuk ke objek wisata itu.

"Penampilan budaya sebagai inovasi. Hal ini memang diperlukan agar pengunjung tidak bosan karena ada pengalaman baru yang dinikmati," katanya. (*)