368 siswa SMKN 1 Lubukbasung ikuti prakerin di Sumbar-Riau

id Prakerin,SMKN 1 Lubukbasung

368 siswa SMKN 1 Lubukbasung ikuti prakerin di Sumbar-Riau

Kepala SMKN 1 Lubukbasung, Muhammad Hidayat (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 368 siswa SMKN 1 Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bakal mengikuti praktek kerja industri (Prakerin) di sejumlah instansi pemerintahan, swasta, tokoh dan bengkel di Sumbar dan Riau.

Kepala SMKN 1 Lubukbasung, Muhammad Hidayat didampingi Wakil Kepala Bagian Sarana SMKN 1 Lubukbasung, Zedri Formen di Lubukbasung, Senin, mengatakan, ke 368 orang ini berasal dari kelas 10 dengan jurusan teknik komputer jaringan, teknik sepeda motor, akutansi dan administrasi perkantoran.

"Mereka ini mengikuti prakerin selama dua bulan dan selama mereka mengikuti kegiatan itu, kita akan selalu memonitor mereka," katanya.

Kegiatan prakerin ini dibagi dua tahap. Untuk tahap pertama dengan jumlah peserta 198 orang akan melakukan prakerin pada 7 Februari sampai 7 April 2018. Sedangkan tahap dua dengan jumlah 170 orang akan dilakukan pada April sampai Juli 2018.

"Setelah tahap satu selesai, maka dilanjutkan dengan tahap dua," katanya.

Ia menambahkan, pelaksanaan prakerin ini dilakukan di kantor, bengkel dan tokoh yang ada di kabupaten dan kota di Sumbar dan Riau.

Lokasi prakerin ini merupakan permintaan dari siswa yang sesuai dengan jurusan mereka.

Setelah itu, pihak sekolah meninjau ke lokasi tempat prakerin untuk memastikan layak atau tidak layak lokasi itu dijadikan sebagai tempat praktek.

"Apabila dinyatakan layak, kita langsung mengantar siswa tersebut ke lokasi prakerin. Sebelumnya siswa tersebut dibekali agar menjaga perilaku, sopan saat di lokasi dan lainnya," katanya.

Untuk prakerin ini, SMKN 1 Lubukbasung menganggarkan dana Rp100 juta untuk biaya transportasi siswa, guru, beli buku kontrol dan lainnya.

Dana ini berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada 2018.

Sementara itu, Ketua Komite SMKN 1 Lubukbasung, Bambang Hermanto berharap siswa untuk menjaga sikap dan melihatkan loyalitas selama mengikuti prakerin.

Dengan cara itu, kantor dan perusahaan tempat prakerin akan menerima siswa untuk bekerja setelah selesai sekolah.

"Ini yang saya harapkan kedepan dan siswa harus rajin bekerja," katanya. (*)