Andi Wibowo Sabet Juara Pariaman Internasional Triathlon

id Triathlon

Andi Wibowo Sabet Juara Pariaman Internasional Triathlon

Ilustrasi. Bintan Triathlon. Peserta Bintan Triathlon berlari menuju laut untuk renang pada kelas Sprint wanita dalam perlombaan Bintan triathlon di Lagoi, Bintan, Kepri, Sabtu (26/5). Bintan triathlon tahun ini diikuti 1.240 peserta dari 40 negara yang terdiri dalam kelas Sprint dan kelas Olympic. (FOTO ANTARA/Feri)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Atlet asal Bali Andi Wibowo berhasil menyabet juara satu Pariaman Internasional Triathlon 2016 yang digelar oleh pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, kategori Male Elite (elit pria) dengan perolehan waktu tercepat 58 menit, 42 detik.

Perwakilan Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Zaki Badrudin, di Pariaman, Sabtu, mengatakan Andi Wibowo berhasil mengumpulkan waktu tercepat dengan mengalahkan tiga atlet lainnya yaitu Oscar Feriyanto, M. Kadri, dan Ady Akhmad Jukardy.

"Ada tiga cabang olahraga yang dilombakan sekaligus, dari hasil pengumpulan data pihak panitia Andi Wibowo mampu mengalahkan atlet lainnya," kata dia.

Ia merinci untuk olahraga cabang renang, Andi mengumpulkan waktu 10 menit 59 detik, balap sepeda 29 menit 32 detik, dan lari 17 menit 11 detik.

Sedangkan untuk kategori Male Elite usia 23 berhasil disabet atlet M. Ahlul Firman dengan perolehan waktu tercepat satu jam tiga menit, 43 detik mengalahkan dua pesaing lainnya.

Dua pesaing lainnya yaitu Jamin Johan mengumpulkan waktu satu jam 10 menit 52 detik. Sedangkan Lourenzho Adhetya Sinaga hanya mengumpulkan waktu satu jam 17 menit 56 detik.

"Penyelenggaraan memang sempat tertunda akibat cuaca buruk dan ombak besar, namun tetap dapat terselenggara dengan baik," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota setempat, Mukhlis Rahman, mengatakan persiapan telah diupayakan semaksimal mungkin namun sempat terkendala akibat ombak besar.

Ia mengatakan kegiatan Pariaman Internasional Triathlon merupakan salah satu kekuatan daerah dalam mempromosikan potensi wisata kota itu.

Oleh sebab itu semua pihak seperti panitia dan masyarakat setempat harus bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelancong yang datang nantinya.

"Masyarakat harus bisa memberikan pelayanan yang baik, ramah tamah, karena untuk menjual suatu potensi wisata hal tersebut merupakan modal utama," ujarnya. (*)