Kajian Humaniora UNP Berikan Anugerah AA Navis

id Anugerah, AA Navis

Padang, (Antara Sumbar) - Universitas Negeri Padang Sumatera Barat dan Program Bahasa dan Kajian Indonesia Deakin University memberikan Anugerah AA Navis kepada pemenang peserta Lomba Sastra Aksara 2016.

Ketua Pusat Kajian Humaniora Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP Profesor Dr. Hasanuddin WS di Padang, Selasa, mengatakan nama AA Navis digunakan karena sastrawan tersebut adalah budayawan dan pemikir yang memberikan warna bagi dunia sastra di Sumbar, nasional, dan bahkan dunia.

"Nama AA Navis tidak bisa dipisahkan dari perkembangan sastra di Sumbar, Indonesia, bahkan dunia karena beliau adalah budayawan pemikir yang karya-karyanya adalah cerminan masyarakat kita," ujarnya.

Penghargaan terhadap karya sastra yang dilakukan oleh pusat kajian humaniora itu adalah yang pertama kali diberikan oleh institusi di Sumbar.

Acara itu dihadiri Rektor UNP Profesor Ganefri, penerbit Angkasa Bandung dan perwakilan keluarga besar AA Navis dan dilaksanakan di Teater Tertutup FBS UNP.

Salah seorang penggagas Anugerah AA Navis, Profesor Dr. Ismet Fanany dari Deakin University, Australia, mengatakan, tujuan diselenggarakan penghargaan itu sebagai bentuk penghargaan terhadap AA Navis.

Ismet menyatakan dirinya termotivasi semenjak 30 tahun lalu ketika melihat perhatian dan penghargaan dari negara lain yang memberikan perhatian penuh terhadap penulis dan sastrawan.

"Sekitar tahun 1986 saat saya tinggal di Amerika Serikat, saat itu saya melihat bagaimana penghargaan masyarakat terhadap salah seorang sastrawan penerima nobel dari negara tersebut meskipun sastrawan itu sudah meninggal," katanya.

Katanya menambahkan kegiatan ini akan kembali diadakan pada tahun 2017 nanti dan pihaknya akan terus bekerjasama dengan pusat kajian humaniora UNP serta penerbit Angkasa.

Sementara itu, Rektor UNP Profesor Ganefri mendukung penuh kegiatan tersebut dan akan memfasilitasi sastrawan Sumbar agar terus bisa berkreativitas dalam mengembangkan budaya terutama budaya Minangkabau.

"UNP akan terus berusaha mendukung dan memfasilitasi kegiatan para sastrawan terutama dalam pengembangan kebudayaan Minangkabau," katanya.

Sebelumnya Pusat Kajian Humaniora FBS UNP menyelenggarakan Lomba Sastra Aksara yang dimulai di akhir 2015 lalu dengan kategori novel dan cerpen yang diikuti oleh 630 penulis dari 21 provinsi di Indonesia.

Tim Juri lomba yang berasal dari Pusat Kajian Humaniora FBS UNP, Deakin University, dan penerbit Angkasa memutuskan Mardiah Nasution sebagai pemenang kategori novel dan Lamia Putri Damayanti kategori cerpen. (*)