Pemerintah anugerahkan A.A. Navis sebagai maestro pada PKD 2023

id Aa navis, a.a navis, pekan kebudayaan daerah, kebudayaan Sumatera Barat

Pemerintah anugerahkan A.A. Navis sebagai maestro pada PKD 2023

Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy (batik hijau) membuka kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah 2023 di Padang, Senin malam (2/10/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menganugerahi sastrawan ternama Haji Ali Akbar Navis atau yang populer dikenal dengan nama pena A.A Navis sebagai maestro pada Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2023.

"Anugerah ini rutin kita berikan dengan mengacu kepada tiga kategori," kata Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah saat pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah di Padang, Senin malam.

Selain A.A Navis, pemerintah setempat juga menetapkan enam orang lainnya sebagai penerima Anugerah Kebudayaan Sumbar 2023. Untuk kategori maestro, selain A.A. Navis, penghargaan yang sama disematkan kepada Sofyan Nadar, dan Wisran Hadi.

Kemudian, kategori pencipta dianugerahi kepada Chairul Harun. Ia merupakan sastrawan, budayawan sekaligus wartawan Indonesia yang pernah menjadi pemimpin redaksi pada salah satu surat kabar di Ranah Minang.

Kemudian, Huriah Adam seorang koreografer Tanah Air kelahiran 6 Oktober 1936. Ia diketahui mengangkat gerakan tari-tari Minang seperti tari sawah, tari adau-adau, tari piring dan tari indang.

Selama PKD 2023 yang berlangsung 2 hingga 6 Oktober 2023, beberapa kegiatan bertajuk kebudayaan bakal digelar di antaranya panggung apresiasi seni, festival teater, workshop content creator, lomba fotografi, lomba pemusik jalanan, bazar dan pameran kuliner, serta pertunjukan seni lainnya.

PKD 2023 tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat Ke-78 yang jatuh pada 1 Oktober 2023. Kegiatan budaya itu mengangkat tema "Rona Budaya" yang bertujuan menggambarkan perkembangan kultural, terutama keragaman seni budaya tradisi.

Sekaligus bertujuan memperlihatkan capaian kreativitas dalam pengembangan budaya lokal seperti industri kreatif (ekonomi kreatif), seni pertunjukan dan literasi.

Selain itu, termasuk pula mengekspresikan aneka corak, ragam dan warna tradisi budaya yang hidup di Sumbar beserta bermacam pengembangan kreativitas yang beradaptasi dengan perkembangan zaman.