BBPOM: Dua Makanan Dicurigai Mengandung Bahan Berbahaya

id BPOM, Pasa Pabukoan, Bukittinggi

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sumatera Barat mencurigai adanya penggunaan bahan berbahaya pada dua makanan buka puasa yang dijual di "Pasa Pabukoan" Pasar Atas di Bukittinggi.

"Kami mencurigai dua jajanan, yakni cendol dan delima, mengandung bahan berbahaya berupa boraks dan rhodamin B," kata Kepala Balai Besar POM Sumbar, Zulkifli usai tim penguji dari BBPOM melakukan pengujian makanan dalam inspeksi mendadak di pasar tersebut, Senin.

Ia menyebutkan, kedua makanan tersebut dicurigai karena berdasarkan pengujian menggunakan teskit menunjukkan hasil yang tipis sehingga makanan tersebut dicurigai terbuat dari campuran pewarna makanan dan pewarna bukan untuk makanan.

Selain kedua makanan tersebut, dia juga menyampaikan agar masyarakat berhati-hati dengan makanan olahan rumput laut yang mengandung boraks dan menjadi temuan baru BBPOM dalam sejumlah sidak yang telah dilakukan di daerah lain.

"Besok akan kami tindaklanjuti. Kami sudah tanya pedagang dimana membeli cendol dan delima tersebut. Bersama pemerintah setempat, kami akan cari dimana produsennya," lanjutnya.

Ia menambahkan, peringatan bagi para pedagang tersebut merupakan kewenangan pemerintah setempat karena pedagang merupakan penjual makanan siap saji.

"Dampak dari penggunaan bahan berbahaya ini dalam jangka panjang. Penyebab penyakit tidak menular, salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya sehingga harus berhati-hati," ujarnya.

Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bukittinggi, Ismail Djohar menegaskan, pemerintah setempat akan langsung menindaklanjuti sumber dari pangan dengan kandungan bahan berbahaya tersebut, Selasa (14/6).

"Terutama akan dilakukan pada makanan yang memiliki warna-warna yang mencolok. Besok akan kami datangi produsen tersebut untuk dibawa dan diuji oleh BPOM. Kami akan beri sanksi tegas bagi para produsen bila dengan sengaja menggunakan bahan berbahaya," katanya.

Turut dalam sidak tersebut Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pasar dan Dinas Kesehatan setempat. (*)