Jakarta, (AntaraSumbar) - Workshop batik digelar di perguruan tinggi rancang busana nomor satu di Jepang yakni Bunka Gakuen University, Tokyo, untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia di negeri sakura.
Kepala Seksi Festival, Seni dan Budaya Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dody Prianto melalui siaran persnya di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya menginisiasi acara tersebut sebagai salah satu promosi Wonderful Indonesia di salah satu negara fokus pasar potensial yakni Jepang.
Dody sendiri saat ini berada di Tokyo untuk memimpin delegasi Indonesia dalam acara Promosi Wonderful Indonesia.
"Selain memperkenalkan batik, pada lokakarya ini juga ditunjukkan proses membatik dan peragaan busana batik," katanya.
Dody mengatakan Bunka Gakuen University merupakan perguruan tinggi rancang busana nomor satu di Jepang dan nomor tujuh di dunia.
Dengan workshop bertema "Experience The Wonderful of Indonesia Through Batik Workshop" di universitas tersebut, Dody berharap batik bisa lebih dikenal dan diapresiasi oleh para perancang busana.
Tidak hanya itu, workshop tersebut juga bertujuan mempromosikan pariwisata Indonesia yang bertemakan "Wonderful Indonesia" atau "Pesona Indonesia".
Puluhan mahasiswa terlihat antusias mengikuti workshop dan belajar membatik yang dipandu perancang batik asal Pekalongan Aditya Yusma yang juga pemilik sanggar Aditya.
Sementara itu, pimpinan Bunka Gakuen University Endo Hajime mengatakan batik sudah dikenal di Jepang dengan sebutan "Jawa Sarasah". Bahkan proses pembuatan batik pun sudah dilakukan di Jepang.
"Namun, pembuatan batik di Jepang saat ini sudah mulai menurun. Melalui workshop ini akan bisa dibandingkan proses pembuatan batik yang dilakukan di Jepang dan di Indonesia," tuturnya.
Endo mengatakan Bunka Gakuen University selama ini mengajarkan rancang busana mulai dari pembuatan tekstil hingga busana jadi, serta meneliti sejarah dan proses pembuatannya hingga pemasarannya.
"Mahasiswa kami tidak hanya dari Jepang, tetapi juga ada dari Taiwan, Tiongkok, dan negara lain-lain. Batik sudah digunakan dalam merancang busana di sini, tetapi belum banyak," katanya.
Para mahasiswa peserta workshop mempelajari sejarah dan motif-motif batik serta melihat busana batik rancangan Sanggar Aditya yang dikenakan para model.
Para peserta juga belajar membatik mulai dari proses mencanting dan pewarnaan dengan proses mencolet.
"Batik sudah diakui sebagai warisan budaya UNESCO pada Oktober 2009. Untuk menbuat satu lembar batik tulis saja bisa diperlukan waktu hingga dua bulan," jelasnya.
Aditya mengatakan batik juga sudah dikenakan beberapa tokoh dunia dan selebritas internasional seperti Nelson Mandela, Barrack Obama, Zinedine Zidane, Roger Moore, Bill Gates, Jessica Alba, Julia Roberts, Heidi Klum, Madonna, dan Kristen Steward. (*)
Berita Terkait
Bapedalitbang Pesisir Selatan gelar workshop penginputan data stunting
Senin, 26 Februari 2024 14:47 Wib
DWP Kota Padang Gelar Workshop dan Lomba Make Up Class
Sabtu, 17 Februari 2024 6:19 Wib
Haris Sukamto buka Workshop peningkatan kapasitas Pembimbing Kemasyarakatan
Selasa, 6 Februari 2024 9:41 Wib
Elnusa Petrofin gandeng gelar workshop literasi dan jurnalistik untuk guru dan mahasiswa Sumbar
Selasa, 5 Desember 2023 8:41 Wib
DJKI Kemenkumham gelar workshop tentang penyempurnaan dokumen paten
Selasa, 14 November 2023 18:38 Wib
Dinas Pendidikan dan Kebudaayan Pesisir Selatan adakan kegiatan Workshop menulis buku bagi guru
Kamis, 12 Oktober 2023 9:20 Wib
Mahasiswa Kebidanan Unand ikuti workshop bedah PKP2
Rabu, 11 Oktober 2023 21:05 Wib
Workshop Kader P4GN, Wako: narkoba musuh kita bersama
Rabu, 11 Oktober 2023 5:08 Wib