Padang, (AntaraSumbar) - Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengatakan bahwa masa lalu bukan untuk dibanggakan, tetapi harus dijadikan pendorong untuk kemajuan pada masa depan.
"Syarikat Oesaha Adabiah telah mendirikan lembaga pendidikan sejak berdiri 1915. Banyak tokoh yang telah dilahirkan dalam rentang 100 tahun. Tetapi jangan terpaku pada sejarah. Jadikan pendorong kemajuan masa yang akan datang," katanya saat menghadiri peringatan 100 tahun berdirinya Syarikat Oesaha Adabiah di Padang, Minggu.
Menurutnya, kemajuan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada Sumber Daya Alam (SDA), tetapi juga bergantung pada Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kita bisa menyebut Jepang, Korea dan banyak negara yang maju karena memiliki SDM yang bagus. Ini patut menjadi contoh," katanya.
Dia meminta Adabiah sebagai lembaga yang memiliki sejarah panjang dalam mendidik generasi muda di Sumbar tetap terjaga secara kualitas hingga tidak kalah dari lembaga lain.
"Sekarang masyarakat juga sudah menyadari pentingnya pendidikan, karena itu mereka bersedia untuk membayar mahal asalkan anaknya mendapatkan pendidikan yang berkualitas," katanya.
Senada, Ketua Pembina Yayasan Syarikat Oesaha Adabiah, Prof DR Awaloedin Djamin mengatakan, tidak ada gunanya SDM yang melimpah tanpa didukung SDA yang memadai.
"Adabiah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk pendidikan masyarakat Sumbar," katanya. (*)
Berita Terkait
Hunian Hotel di Bukittinggi naik 100 persen saat Libur Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 17:08 Wib
Erick Thohir berangkatkan hampir 100 ribu peserta mudik gratis BUMN
Jumat, 5 April 2024 19:04 Wib
Flipper's santuni 100 anak yatim piatu Padang Panjang
Minggu, 31 Maret 2024 10:20 Wib
Demi capai target 100 persen, Kemenkumham Sumbar lakukan Monev RB ke satuan kerja
Jumat, 15 Maret 2024 9:06 Wib
UNESCO ikut peringati 100 tahun sastrawan AA Navis
Minggu, 10 Maret 2024 5:14 Wib
Diminati klub besar, De Zerbi: Saya 100 persen fokus untuk Brighton
Sabtu, 2 Maret 2024 12:55 Wib
Harga jagung di Agam tembus Rp7.100 per kilogram
Sabtu, 17 Februari 2024 10:39 Wib
Lapas Bukittinggi maksimalkan tujuh sasaran prioritas di 100 hari kerja
Selasa, 6 Februari 2024 12:35 Wib