Dahlan Akui Tucuxi Proyek Pribadi

id Dahlan Akui Tucuxi Proyek Pribadi

Dahlan Akui Tucuxi Proyek Pribadi

Mobil listrik Tucuxi. (ANTARA)

Jakarta, (ANTARA) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakui pengembangan mobil listrik Tucuxi merupakan proyek pribadi, tidak ada kaitannya dengan progam mobil listrik nasional. "Ini bukan proyek pemerintah ataupun BUMN, namun saya hanya ingin menjadi konsumen pertama mobil listrik di Indonesia," kata Dahlan sebelum mengikuti Rapat Koordinasi Soal Pembangunan Pembangkit Listrik, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu. Menurut Dahlan, langkahnya yang dinilai sejumlah kalangan gencar mengembangkan mobil listrik lebih karena keinginannya agar kendaraan tanpa bahan bakar minyak itu makin populer di Indonesia. Karena, menurut dia, siapapun berhak untuk berinisiatif mengembangkan mobil listrik. "Soal mana yang paling baik dan diterima masyarakat, ya itulah yang akan dipilih," kata Dahlan. Dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah (RPJM) pemerintah memiliki program pengembangan mobil listrik nasional. Pihak yang terlibat meliputi Kemendikbud sebagai pusat riset dan pengembangan, Kementerian Perhubungan, Kemenristek, Kementerian BUMN, Kementerian BUMN, BPPT, termasuk dengan perguruan tinggi yang ditunjuk yaitu ITB, UI, UGM, ITS, UNS, dan Politeknik Manufaktur, Bandung. Untuk itu disepakati pembentukan Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Otomotif (PPTI-O) yang bertugas mengintegrasikan dan mensinergikan sumber daya yang ada, temasuk pengembangan secara sistemik dan berkelanjutan. Namun Dahlan Iskan yang mantan Dirut PT PLN ini dengan Tim "Pendawa Putra Petir" berjalan sendiri membuat prototipe mobil listrik mulai dari kategori kecil dengan nama Achmadi Evina, hingga mobil jenis sport "Ferrari" Tucuxi. Akan tetapi pada uji coba yang dilakukan terhadap Tucuxi, Sabtu (5/1) dengan rute Solo-Surabaya mengalami kendala karena mobil seharga Rp1,5 miliar ini menabrak tebing ketika melintasi Dusun Ngerong, Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Benturan ke tebing tersebut mengakibatkan mobil listrik kategori mewah berwarna merah itu ringsek setelah juga sebelumnya sempat tiang listrik dan menyenggol sebuah mobil Isuzu Phanter. Dahlan mengaku, uji coba yang dilakukan tersebut melanggar ketentuan karena tidak mendapat izin. "Saya memang salah, dan saya siap mempertanggungjawabkan kesalahan itu," ujar Dahlan. (*/jno)