Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Terus Ditingkatkan

id Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Terus Ditingkatkan

Pada Sektor perikanan baik darat maupun laut, Pemkab Pasbar terus berbenah. Khusus pemberdayaan masyarakat pesisir Pemkab Pasbar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan tidak saja memberikan pelatihan-pelatihan dalam upaya peningkatan kualitas SDM tetapi juga memberikan berbagai macam bantuan dalam upaya peningkatan pendapatan nelayan. Kepala DKP Pasbar Yeflin Luandri didampingi Sekretaris dinas Faizir Johan kepada antara-sumbar.com menyatakan untuk wilayah pesisir kategori nelayan miskin adalah nelayan yang hanya memiliki perahu tanpa motor (PTM) yang berjumlah mencapai 1064 orang. Sehingga mereka memerlukan kapal mesin (long tail) untuk menghemat biaya transportasi melaut dan mempermudah melakukan penangkapan ikan. Sejak tahun 2006, Pemkab Pasbar melalui DKP telah memberikan bantuan kapal long tail yang mencapai 368 unit yang disebar di lima Kecamatan yakni di Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aur, Sasak Ranah Pasisie dan Kinali. Dengan perincian tahun 2006 bantuan yang diberikan berjumlah 120 unit, tahun 2007 bantuan 104 unit, tahun 2008 bantuan 64 unit dan tahun 2009 sebanyak 80 unit long tail. Dengan demikian nelayan pemilik perahu tanpa motor tersebut telah terbantu sebanyak 368 orang nelayan dan sisianya 676 nelayan PTM akan dibantu pada tahun 2010 ini. Tentunya kita berharap dukungan semua pihak karena tanpa dukungan maka niscaya kehidupan nelayan akan meningkat,kata Yeflin Luandri. Bantuan yang diberikan Pemkab Pasbar sangat mendapat sambutan dari masyarakat. Hal ini dibuktikan para nalayan di Pasbar masih berharap pemerintah Daerah untuk tahun 2010 ini dapat menambah pengadaan kapal mesin atau kapal long tail, menyusul semakin membaiknya pendapatan nelayan sejak diberikannya kapal long tail oleh Pemkab Pasbar. Hal itu dikatakan masyarakat yang diwakili oleh Ketua Koperasi nelayan LEEP M3 Air Bangis. "Dibandingkan dengan perahu biasa, pendapatan nelayan semakin membaik dengan adanya kapal long tail. Jika sebelumnya pendapatan nelayan hanya Rp 10 ribu atau Rp15.000 sekali melaut maka dengan menggunakan kapal long tail meningkat menjadi Rp20 ribu hingga Rp25.000 satu kali melaut,"katanya. Dikatakannya, selain dapat meningkatkan pendapatan nelayan, kapal Long tail juga semakin membuat nelayan bisa menghemat untuk satu kali pergi melaut. Jika menggunakan kapal long tail maka biaya transportasi sekali melaut bisa mengurangi setengah biaya jika menggunakan kapal biasa. Keunggulan kapal Long Tail dibandingkan dengan kapal biasa sangat jelas karena kapal Long Tail sangat memudahkan para nelayan dengan biaya yang kecil dan jarak tempuh yang jauh. Dengan menggunakan mesin para nelayan tidak perlu lagi menggunakan cara-cara lama dan jarak tempuh melautpun cukup jauh dibandingkan kapal biasa. Dengan meningkatnya pendapatan nelayan, katanya kedepannya bantuan produktif akan terus ditingkatkan Pemkab Pasbar. "Hal yang paling penting dilakukan adalah adanya keterpaduan antara dinas terkait dalam menjalankan program tertentu. Misalnya DKP menyediakan bantuan kapal Long Tail, dinas lain bisa membantu pemasarannya dan kualitas SDMnya,"katanya. Registrasi Nelayan PTM Libatkan Semua Bidang DKP Untuk lebih mengakomodir seluruh nelayan miskin yang memiliki perahu tanpa motor (PTM) DKP melakukan terobosan baru dengan melakukan pendataan atau merigestrasi nelayan PTM sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran dan tepat guna. Registrasi nelayan yang dimulai sejak tahun 2008 telah mampu mendata nelayan PTM sebanyak 593 orang di lima Kecamatan yakni di Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aur, Sasak Ranah Pasisie dan Kinali. Dengan adanya pendataan itu, maka bantuan yang diberikan berupa long tail hanya nelayan yang teregister dan terdata yang benar-benar miskin. Saat ini neayan yang belum teregister berjumlah 471 orang dan akan dilanjutkan pada tahun 2010 ini. Tujuan register ini adalah untuk mempermudah nelayan dan bantuan yang diberikan tepat sasaran,kata Yeflin Luandri. Dikatakannya, setelah deregister maka nelayan tersebut akan memperolah kartu nelayan dan bantuan. Nelayan yang telah teregister tersebut juga telah diberikan bantuan produktif menunjang kegiatannya seperti alat tangkap dan kapal longtail. Sasaran utama dari register nelayan tersebut, kata Yeflin adalah untuk mendata jumlah KK miskin nelayan yang ada dan memberikan bantuan. Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat pesisir, jelas Yeflin maka empat bidang yang ada yakni bidang perikanan tangkap, bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, bidang bidang pengawasan dan bidang pemberdayaan pulau-pulau kecil terus ditingkatkan dan disinkronkan satu sama lainnya. Pada bidang perikanan tangkap, berbagai bantuan terhadap nelayan pemilik perahu tanpa mesin telah diberikan kapal long tail yang mencapai 368 unit. Bantuan kapal porsezine da lampu celup bawah air sebanyak 10 unit, pembangunan PPI Sasak dan pengadaan rumput laut. Pada bidang Pengolahan Hasil Perikanan berupa pembangunan bangsal pengolahan ikan di Sasak dan Pulau Panjang. Membuat sarana pendukung industri berupa tepung ikan, didikan dan latihan produk olahan dan pemberdyaan wanita nelayan. Sedangkan pada bidang pengawasan dengan meningkatkan sarana dan prasarana pengewasan gempa berupa pos pengawasan di Pulau Panjang Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Membentuk kelompok pengawas (Pokmaswas) baik di perairan laut maupun darat. Sedangkan bidang pemberdayaan pulau-pulau kecil dengan meningkatkan pembangunan pos jaga pulau-pulau kecil dan pembangunan pondok wisata. Selain itu pada tahun 2010 ini direncanakan DKP akan membangun kawasan konservasi penyu belimbing di pulau telur. Program setiap bidang kita sinkronkan sehingga arah dan tujuannya jelas. Berbagai macam pembangunan dan bantuan yang diberikan tersebut berasal dari APBD Pasbar dan APBN sehingga wilayah peisisir dapat dibangun dan para nelayan dapat meningkatkan ekonominya,terang Yeflin. Untuk memberikan rasa aman bagi nelayan, Pemkab Pasbar melalaui DKP juga membangun rumah nelayan bagi nelayan yang terkena abrasi pantai. Sebanyak 14 unit dari dana non Stimulus (TP) dan 50 unit dari dana stimulus yang dibangun di jorong pondok Kecamatan Sasak. Selain itu, juga membangun normalisasi pengamanan di Jorong Maligi Kecamatan Sasak sehingga jika air baik maka air laut tidak akan naik hingga ke perkampungan. Sejak diberikan berbagai macam bantuan tersebut, produksi ikan laut dan budidaya disetiap kecamatan di Pasbar dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan. Produksi ikan laut, kolam, keramba tahun 2004 hanya 7.304 ton, tahun 2005 naik menjadi 7.926 ton. Tahun 2006 kembali naik menjadi 8.576 ton, tahun 2007 naik secara drastic menjadi 74.516 dan tahun 2008 naik mencapai 77.349 ton. (aml)