Pesisir Selatan Bertekat Jadi Penghasil Gabah Terbanyak

id Pesisir Selatan Bertekat Jadi Penghasil Gabah Terbanyak

Painan, (Antara) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan bertekat menjadikan penghasil gabah terbanyak dan berkualitas di Sumatera Barat (Sumbar). Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit, pada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan jaringan irigasi di Nagari (desa adat) Asam Kamba, Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan, Selasa, mengatakan, saat ini kabupaten itu berada pada urutan ke dua setelah Solok sebagai daerah produksi padi terbanyak di Sumbar. Dari produksi yang dicapai selama ini, Pesisir Selatan optimistis menjadi salah satu daerah penyumbang gabah untuk mendorong capaian target nasional peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) 10 juta ton pada 2015. "Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat akan gabah tahun ini diyakini tetap tercapai karena dari hasil panen selama ini, Pesisir Selatan telah memiliki kelebihan beras sebanyak 195 ribu ton, " ujarnya. Ia mengatakan sektor pertanian memiliki kontribusi yang cukup besar di Pesisir Selatan sebab total produk domestik regional bruto (PDRB) yang dimiliki mencapai 33,6 persen. Jumlah kepala keluarga (KK) yang bergerak di sektor itu mencapai 65 persen dari jumlah KK yang ada. Mereka (petani) tersebar di 15 kecamatan yang ada di kabupaten itu. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Afrizon Nazar mengatakan terkait swasembada pangan, peningkatan produksi gabah di kabupaten itu telah terjadi berturut turut sejak lima tahun terakhir yakni mencapai lima persen per tahun. Jumlah penduduk yang bergerak pada sektor pertanian dan perkebunan sekitar 65 persen dari total jumlah penduduk kabupaten itu saat ini sebanyak 565 ribu jiwa. Pada tahun lalu produksi padi daerah itu mencapai 265 ribu ton, dari luas areal tanam sawah 45 ribu hektare dengan hasil panen rata-rata mencapai lima hingga 6,5 ton per hektare. Pada 2015 pemkab setempat menargetkan peningkatan jumlah produksi padi di kabupaten itu sebanyak 20,094 ton. Menurut dia, untuk menambah luas lahan produktif sesuai dengan potensi yang dimiliki, pemkab setempat terus berupaya melakukan cetak sawah baru. Langkah tersebut dirasa sangat cocok dan bagus dilakukan di kabupaten itu karena juga berdayaguna dalam mengantisipasi penyusutan lahan dari konversi (alih fungsi lahan) yang makin marak akhir-akhir ini. Untuk memenuhi peningkatan produksi pertanian, daerah itu masih memiliki beberapa kendala diantaranya pengurangan areal tanam akibat alih fungsi lahan, kerusakan areal tanam, jaringan dan bendungan irigasi akibat bencana banjir. (*/jun)