Abbas-Meshaal Desak PBB Jadwal Pengakhiran Pendudukan Israel

id Abbas-Meshaal Desak PBB Jadwal Pengakhiran Pendudukan Israel

Doha, (Antara/AFP) - Presiden Palestina Mahmud Abbas dan pemimpin Hamas di pengasingan Khaleed Meshaal Jumat mendesak PBB menyusun satu "jadwal" pengakhiran pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Palestina, kata media pemerintah Qatar. Presiden Abbas dan Meshaal mengeluarkan seruan itu dalam perundingan-perundingan di Doha, sementara pertempuran terus berlangsung di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, kata kantor berita Qatar QNA. Kedua pemimpin Palestina itu telah melakukan perundingan di Doha sejak Kamis, tetapi tidak banyak informasi diperoleh dari pertemuan-pertemuan mereka yang dituan-rumahi oleh emir Qatar, satu pendukung utama Hamas. Diskusi-diskusi mereka yang diselenggarakan di istana Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, dilakukan setelah pertempuran di Gaza meletus kembali Selasa karena gencatan senjata yang ditengahi Mesir ambruk. Perundingan terhenti karena Israel tetap bersikeras dengan tuntutannya bagi keamanan dari serangan roket para pejuang Gaza, dan Hamas tetap menuntut dihentikannya blokade delapan tahun Israel. QNA mengatakan Abbas dan Meshaal membicarakan "agresi" Israel di Gaza dan menggarisbawahi "pentingnya tindakan pada semua tingkat untuk mencabut blokade Israel atas Gaza". Mereka juga setuju meminta kepada PBB "satu resolusi yang akan menetapkan satu jadwal bagi pengakhiran pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Palestina dan pembentukan satu negara merdeka Palestina. Kantor berita itu mengatakan Abbas akan mengurus langkah-langkah diplomatik yang diperlukan untuk mengusahakan satu resolusi seperti itu. Hamas, yang menyingkirkan para pendukung Abbas dari Gaza tahun 2007, bergabung dalam pemerintah persatuan dengan faksi Fatah pimpinan presiden itu Juni, yang memicu kemarahan Israel. Dalam pertemuan mereka, Abbas dan Meshaal menegaskan bahwa pemerintah persatuan "mewakili seluruh rakyat Palestina dan mengurus kepentingan-kepentingan mereka," kata QNA. QNA juga melaporkan bahwa penguasa Qatar yang berbicara melalui telepon Jumat dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk mendiskusikan usaha-usaha menghentikan "agresi Israel di Gaza dan pencabutan blokade itu. Sayap militer Hamas mengumumkan usaha-usaha gencatan senjata Rabu setelah Israel melancarkan satu pembunuhan yang gagal terhadap pemimpinnya Mohammed Deif,menewaskan istrinya dan dua anaknya. Setidaknya 2.092 warga Palestina di Gaza tewas sejak 8 Juli dalam perang terburuk dalam konflik Israel-Palestina sejak intifada tahun 2000-2005. Sejulah 68 warga Israel tewas termauk 64 tentara dan empat warga sipil, terakhir seorang anak laki-laki berusia empat tahun akibat kena peluru mortir, Jumat. (*/sun)