Meshaal Tolak Tuntutan Israel Bagi Perlucutan Senjata Hamas

id Meshaal Tolak Tuntutan Israel Bagi Perlucutan Senjata Hamas

Doha, (Antara/AFP) - Pemimpin HAMAS Khaled Meshaal, Kamis, menolak setiap usaha untuk melucuti senjata gerakan Islam Palestinanya di Gaza seperti yang dituntut Israel, dengan mengatakan senjata-senjata kelompok itu adalah "suci". "Senjata-senjata gerakan perlawanan iNI adalah suci dan kami tidak akan menyetujui tuntutan itu masuk dalam satu agenda" dalam perundinan-perundingan dengan Israel mendatang, kata Meshaal dalam satu jumpa wartawan di Doha, tempat ia tinggal dalam pengasingan. Israel bersikeras mengaitkan rekonstruksi di Jalur Gaza, yang hancur lebur dalam perang 50 hari dengan HAMAS yang berakhir Selasa bagi demiliterisasi wilayah itu. Tetapi Meshaal menegaskan bahwa HAMAS tidak akan meletakkan senjata-senjata mereka. "Masalah-masalah itu tidak akan masuk dalam agenda perundingan-perundingan. Tidak satu pihakpun dapat melucuti senjata HAMAS dan perlawanannya," katanya mengenai para pejuang Palestina itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan HAMAS tidak akan mencapai tuntutan-tuntuannya bagi satu rencana gencatan senjata "permanen" yang berlaku efektif pukul 1600 GMT (23.00 WIB) Rabu. Berdasarkan kesepakatan itu Israel akan mencabut larangan masuk bagi barang-barang, bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan bangunan ke Gaza, dan memperluas daerah terbuka lepas pantai bagi para nelayan Palestina. Tetapi perundingan-perundingan mengenai masalah-masalah rawan seperti tuntutan-tuntutan HAMAS bagi satu pelabuhan laut dan satu bandar udara dan pembebasan para tahanan serta seruan Israel bagi perlucutan senjata kelompok itu, akan ditangguhkan sampai para perundingan kembali ke Kairo bulan depan. Meshaal mengatakan senjata-senjata kelompoknya "menjamin bahwa tuntutan kami tidak akan diabaikan", kendatipun ia mengakui bahwa tidak semua syarat bagi gencatan senjata itu telah dipenuhi. "Tidak semua tuntutan kami telah mrmuaskan tetapi ada satu bagian penting," katanya mengacu pada pencabutan blokade Israel atas wilayah itu. Pemimpin HAMAS itu menyeru Mesir, yang ia puji karena menengahi gencatan senjata itu, untuk membuka tempat penyeberangan Rafah dengan Gaza "Adalah tugas saudara-saudara kami di Mesir untuk segera membuka Rafah," katanya. Baik Israel maupun HAMAS memuji gencatan senjata itu sebagai satu "kemenangan". Konflik tujuh pekan itu menewaskan setidaknya 2.140 warga Palestina, lebih dari 70 persen dari mereka warga sipil, kata PBB,dan 64 tentara dan enam warga sipil Israel juga tewas. (*/sun)