Cyrus Network: Jokowi Miliki Karakter Tegas

id Cyrus Network: Jokowi Miliki Karakter Tegas

Cyrus Network: Jokowi Miliki Karakter Tegas

Capres Joko Widodo. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Lembaga survei Cyrus Network menilai tak hanya capres Prabowo Subianto yang memiliki karakter tegas, namun capres Joko Widodo juga memiliki karakter yang sama, bahkan Jokowi dinilai juga memiliki kedekatan dengan masyarakat dan bersih. "Jokowi memiliki tiga karakter utama yang bisa dijual, yakni dekat dengan masyarakat, tegas dan bersih dari korupsi," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi saat pemaparan dan diskusi hasil survei di Jakarta, Selasa. Sementara capres Prabowo Subianto, lanjut dia, hanya bisa menjual karakter tegas. Itu tak cukup untuk dijual kepada masyarakat. Sebagian besar masyarakat menginginkan agar pemimpin dekat dengan masyarakat, bersih dan tegas, tutur Hasan. Hasan mengatakan, langkah Jokowi mengambil cuti selama pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dinilai tidak tepat karena pendukung Jokowi maupun capres Prabowo Subianto menginginkan Jokowi mundur dari jabatannya. "Baik pendukung Prabowo dan Jokowi sama-sama hendaki Jokowi mundur dari jabatan gubernur, jadi bukan cuti," ujarnya. Hasil survei menunjukkan 50,1 persen responden menginginkan Jokowi mengundurkan diri. Hanya 43,7 persen yang tidak mempermasalahkan Jokowi cuti. "Kalau dilaksanakan (Jokowi mundur), maka ini akan jadi nilai lebih bagi Jokowi," ucapnya. Juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK, Anies Baswedan mengatakan, karakter yang dimiliki oleh capres Jokowi bisa menjadi teladan bagi rakyat Indonesia. "Jokowi memiliki karakter yang dekat dengan masyarakat. Ini sangat baik, oleh karena itu kami optimistis bisa meraih hasil yang baik pada Pilpres nanti," tutur Anies. Survei dilakukan pada 25-31 Mei 2014. Jumlah responden 1500 orang tersebar secara proporsional pada 300 desa/kelurahan terpilih di 33 provinsi. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan "margin of error" sebesar 2,6 persen. (*/jno)