Menag Resmikan Iain Sunan Ampel Jadi UIN

id Menag Resmikan Iain Sunan Ampel Jadi UIN

Menag Resmikan Iain Sunan Ampel Jadi UIN

Menteri Agama Suryadharma Ali. (Antara)

Surabaya, (Antara) - Menteri Agama Suryadharma Ali meresmikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya sesuai peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2013, Rabu petang. "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan peralihan status IAIN menjadi UIN pada 1 Oktober 2013," kata Suryadharma Ali pada peresmian perubahan status tersebut. Rencananya peresmian dilaksanakan Rabu pagi, tetapi karena kesibukannya mendampingi Presiden SBY di Madura, maka baru dapat dilaksanakan sore. Karena itu ia minta maaf. Hadir pada acara itu Wagub Jatim Syafullah Yusuf atau Gus Ipul, Dirjen Pendis Nur Syam, Rektor IAIN Sunan Ampel Abd A'la, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Sudjak, dan Konjen Jepang di Surabaya. Menag mengatakan perubahan status merupakan kebutuhan mengingat animo untuk belajar di perguruan tinggi Islam kini makin tinggi. Setiap tahun yang terserap hanya 80 ribu, sementara yang mendaftar di atas 250 ribu tiap tahun. Kemenag akan mendorong terus peningkatan kualitas pendidikan Islam. Ia berharap UIN Sunan Ampel ke depan dapat menjadi universitas berskala internasional. Di Indonesia ada dua univeristas Islam yang diprioritaskan menjadi universitas berskala internasional, yaitu UIN Sunan Malik Ibrahim Malang dan UIN Hidayatullah Ciputat Tangerang, Banten. Pasalnya, kedua universitas itu selain sudah banyak memiliki mahasiswa asing, dari 28 negara Islam, juga sudah menunjukkan kualitasnya di dunia. Ke depan, Kemenag juga akan meningkatkan status beberapa IAIN lainnya seperti di Palembang, Sumatera Selatan dan Medan, Sumatera Utara. Tindakan itu bukan berarti tindakan sembrono, tetapi realitas yang ada, yaitu tuntutan masyarakat yang demikian tinggi. Menag berjanji setelah mengalihkan institu menjadi universitas, rektornya juga segera dilantik. Awalnya, pelantikan dilakukan bersamaan dengan kegiatan acara peralihan status perguruan tinggi agama Islam pada Rabu (4/12). Tapi karena kondisinya tak memungkinan, pelantikan akan menyusul secepatnya. Peran Tokoh Agama Perubahan status menjadi UIN tak bisa lepas dari sejarah para tokoh ulama di daerah Jawa Timur pada era tahun 1950-an. Mereka adalah penggagas yang kemudian ditindaklanjuti pada pertemuan 1961 di Jombang yang menghasilkan kesepakatan penting berdiri IAIN di Surabaya itu. Dalam pertemuan itu, Profesor Soenarjo, Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hadir sebagai nara sumber untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran yang diperlukan sebagai landasan berdirinya perguruan tinggi agama Islam dimaksud. Dalam sesi akhir pertemuan bersejarah tersebut, forum mengesahkan beberapa keputusan penting, yaitu: (1) Membentuk Panitia Pendirian IAIN, (2) Mendirikan Fakultas Syariah di Surabaya, dan (3) Mendirikan Fakultas Tarbiyah di Malang. Menurut catatan sejarah dari laman perguruan tinggi Islam tersebut, pada 9 Oktober 1961, dibentuk Yayasan Badan Wakaf Kesejahteraan Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah yang menyusun rencana kerja. Pada 28 Oktober 1961, Menteri Agama menerbitkan SK No. 17/1961, mengesahkan pendirian Fakultas Syariah di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang. Pada 1 Oktober 1964, Fakultas Ushuluddin di Kediri diresmikan berdasarkan SK Menteri Agama No. 66/1964. Saat itu menjabat sebagai Menteri Agama adalah K.H.M. Wahib Wahab. Dalam rentang waktu antara 1966-1970, IAIN Sunan Ampel telah memiliki 18 fakultas yang tersebar di Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat. Tatkala akreditasi fakultas di lingkungan IAIN diterapkan, lima dari 18 fakultas tersebut ditutup untuk digabungkan ke fakultas lain yang terakreditasi dan berdekatan lokasinya. Adanya peraturan pemerintah nomor 33 tahun 1985, Fakultas Tarbiyah Samarinda dilepas dan diserahkan pengelolaannya ke IAIN Antasari Banjarmasin. Fakultas Tarbiyah Bojonegoro dipindahkan ke Surabaya dan statusnya berubah menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Surabaya. Selanjutnya, IAIN Sunan Ampel memiliki 12 fakultas yang tersebar di seluruh Jawa Timur dan satu fakultas di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kini, IAIN Sunan Ampel terkonsentrasi hanya pada lima fakultas induk yang semuanya berlokasi di Surabaya. Setelah menjadi UIN, kampus itu akan menambah beberapa fakultas dan program studi atau jurusan. Fakultas baru antara lain Fakultas Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Sains dan Teknologi, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, kata A'la. (*/jno)