Padang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan aktivitas gempa vulkanik pasca-gempa bumi beruntun Gunung Talang yang terjadi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), mengindikasikan adanya migrasi atau perpindahan magma dari kantong magma dalam ke permukaan.
"Pemantauan kegempaan Gunung Talang sampai pagi ini teramati sudah menurun dan pada 9 April 2025 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat 17 kali kejadian," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Rabu.
Muhammad Wafid mengatakan gempa tektonik yang terjadi kemarin 8 April 2025 pukul 17.23 WIB dengan magnitudo magnitudo 4,2 atau 20 kilometer tenggara Kabupaten Solok merupakan gempa dangkal.
Bahkan guncangan gempa tektonik dangkal ini terasa di Pos Gunung Api Gunung Talang pada skala IV MMI. Setelah kejadian tersebut hingga pukul 24.00 WIB lembaga terkait mencatat 115 kali kejadian gempa.
"Jumlah gempa vulkanik dalam pada 8 April tercatat 101 kali kejadian," sebut dia.
Terpisah Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi mengatakan tiga kejadian lindu atau gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Solok pada Selasa (8/4) sore akibat pergeseran atau aktivitas Segmen Suliti.
Merujuk data BMKG gempa bumi pertama terjadi pukul 17.23 WIB berkekuatan magnitudo 4,2 dengan titik koordinat 0.98 Lintang Selatan, 100.71 Bujur Timur atau 20 kilometer tenggara Kabupaten Solok pada kedalaman satu kilometer. Selang 16 menit kemudian Kabupaten Solok kembali diguncang gempa dengan kekuatan 2,4 magnitudo.
Kemudian, BMKG kembali melaporkan kejadian gempa bumi susulan tepatnya pada pukul 18.14 WIB dengan magnitudo 2,6. Gempa ketiga diketahui memiliki kedalaman lima kilometer dengan titik koordinat 0.99 Lintang Selatan, 100.70 Bujur Timur atau 21 kilometer tenggara Kabupaten Solok.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi ungkap penyebab gempa vulkanik Gunung Talang di Solok