Lubuk Sikaping,- (ANTARA) - Musyawarah Kelompok Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, pastikan seluruh siswa kelas 12 tidak terkendala dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi lewat Program Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2025.
Ketua MKKS SMK Kabupaten Pasaman Muslim di Lubuk Sikaping, Sabtu, mengatakan setiap sekolah sudah ditunjuk panitia khusus SNPMB untuk memudahkan pengurusan pendaftaran siswa ke perguruan tinggi pilihannya.
"Sejauh ini di Kabupaten Pasaman tidak mengalami kendala. Sebab dari awal sudah kami wanti-wanti kepada seluruh sekolah agar tidak ada siswa yang dirugikan. Makanya tiap SMK dibentuk panitia khusus SNPMB yang terdiri dari unsur BK, Wakil Kesiswaan, maupun guru terkait lainnya," kata Muslim yang juga kepala SMKN 1 Lubuk Sikaping.
Muslim menyampaikan tiap sekolah mendapat kuota SNPMB sesuai kriteria akreditasi masing-masing sekolah.
"Tiap sekolah mendapat kuota SNPMB sesuai akreditasi sekolah masing-masing. Kalau akreditasi A mendapatkan kuota 40 persen dari total siswa kelas 12 (akhir), kemudian akreditasi B hanya 25 persen," katanya.
Siswa kelas 12 yang akan didaftarkan, kata dia, dirangking sesuai nilai rata-rata rapor siswa sesuai jumlah kuota yang diterima.
"Kalau untuk di SMKN 1 Lubuk Sikaping jumlah siswa kelas 12 sebanyak 457 orang. Dengan akreditasi A, maka kita mendapat kuota 40 persen yang berhak. Maka yang memenuhi syarat dalam SNPMB kali ini sebanyak 183 orang," katanya.
Siswa dipersilahkan memilih perguruan tinggi yang diminati sesuai dengan jurusannya masing-masing baik Perguruan Tinggi (PT) favorit di Sumatera Barat maupun luar Sumbar hingga pulau Jawa.
"Kami juga langsung mengarahkan siswa ke berbagai perguruan tinggi lainnya agar tidak menumpuk disalah satu PT saja, sehingga peluang lulusnya tinggi. Kalau untuk Siswa SMKN 1 Lubuk Sikaping banyak memilih PT di Sumbar, Batam, Sumut, hingga Malang dan Magelang di Pulau Jawa dengan berbagai jurusan," katanya.
Bagi siswa yang tidak eligible, kata dia, diarahkan oleh pihak sekolah untuk mendaftar ke PT dengan program dan jalur lain.
"Intinya pihak sekolah tidak akan mengabaikan hak siswa yang hendak melanjutkan studinya ke PT sesuai pilihannya. Kami juga jalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi yang bisa mengakomodir siswa di Pasaman," katanya.
Ia berharap semua sekolah terus komitmen mengawal siswa akhir untuk bisa melanjutkan studinya ke perguruan tinggi yang ada.
"Disamping itu ada sejumlah perguruan tinggi beberapa waktu lalu juga datang ke sekolah melakukan sosialisasi masuk kuliah. Ini juga bisa jadi alternatif bagi siswa yang belum beruntung di SNPMB," sebutnya.