Padang (ANTARA) - Pemerintah Nagari (Pemnag) Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, mempelajari usaha penyediaan air bersih kepada Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) Tirta Gunung Talau Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Jumat (27/12/2024).
Wali Nagari Jambak, Yong Hendri, mengatakan bahwa pihaknya mempelajari usaha penyediaan air bersih kepada Bumnag Tirta Gunung Talau karena bumnag itu sudah berpengalaman dalam usaha tersebut. Pihaknya tahu bahwa Bumnag Tirta Gunung Talau dianggap sebagai bumnag percontohan oleh Menteri Desa sebagai badan usaha milik desa yang maju dalam pengelolaan usaha penyediaan air bersih dalam kunjungan menteri tersebut ke Nagari Lumpo pada 15 Desember 2024.
"Kami akan membuat bumnag yang usahanya bergerak di bidang penyediaan air bersih. Sebelum mendirikan bumnag tersebut, kami perlu mempelajari apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk mendirikan usaha itu dan bagaimana cara mengelolanya," tutur Yong Hendri melalui telepon WhatsApp, Senin (30/12/2024).
Yong Hendri menceritakan bahwa bumnag di nagarinya dulu menjalankan usaha toko kelontong (P & D). Namun, usaha tersebut tidak berjalan dengan baik karena di nagari itu banyak toko kelontong. Karena itu, pihaknya menutup usaha tersebut karena ternyata tidak tepat sasaran.
Pihaknya kemudian mencari usaha lain. Yong Hendri mengatakan bahwa pihaknya menemukan ide untuk membangun usaha penyediaan air bersih karena di nagari itu ada sumber air bersih, yaitu dari bukit, sebagaimana halnya sumber air bersih Tirta Gunung Talau dari Gunung Talau.
"Kami belajar kepada Bumnag Tirta Gunung Talau tentang cara mengajukan proposal ke Pamsimas untuk mendapatkan bantuan seperti Bumnag Tirta Gunung Talau dulu. Kami pelajari proses Bumnag Tirta Gunung Talau menjadi seperti yang sekarang ini hingga dijadikan bumdes percontohan oleh Menteri Desa," ucapnya.
Yong Hendri mengatakan bahwa pihaknya ingin membuat bumnag yang menyediakan air bersih agar dapat meringankan beban masyarakat nagarinya dalam membayar tagihan air.
Sementara itu, Wali Nagari Lumpo, Suhardi Sikumbang, mengatakan bahwa pihaknya terbuka bagi bumnag mana saja yang ingin melihat dan mempelajari usaha penyediaan air bersih oleh Bumnag Tirta Gunung Talau. Pihaknya pun dengan senang hati membimbing bumnag lain yang ingin membuka usaha sejenis dari awal hingga usaha tersebut beroperasi.
"Kedatangan Menteri Desa ke Nagari Lumpo beberapa waktu yang lalu berpengaruh besar terhadap Bumnag Tirta Gunung Talau karena beliau menjadikan bumnag kami sebagai bumnag percontohan di Indonesia. Selain itu, karena kedatangan dan pengakuan dari beliau terhadap Bumnag Gunung Talau sebagai bumnag yang maju, bumnag kami mendapatkan ekspos dari media massa. Kedatangan pemerintahan Nagari Jambak ke sini tidak terlepas dari hal itu. Mudah-mudahan Bumnag Gunung Talau menjadi inspirasi bumnag lain," ujarnya.
Ia menceritakan kepada pemerintahan Nagari Jambak bahwa dengan adanya Bumnag Tirta Gunung Talau, masyarakat nagari tersebut dapat menikmati air bersih dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga air PDAM. Ia menyebut bahwa warga rata-rata membayar tagihan air Bumnag Tirta Gunung Talau sebesar Rp8 ribu per bulan. Sebelumnya, warga membayar tagihan PDAM dari Rp120 ribu hingga Rp180 ribu per bulan.
Suhardi menceritakan bahwa pihaknya membuat Bumnag Tirta Gunung Talau karena masyarakat nagari itu mengeluhkan tingginya tagihan air PDAM yang harus mereka bayar tiap bulan. Lantaran masalah itu, pihaknya berinisiatif untuk bekerja sama dengan Pamsimas dan modal 10 persen dana desa nagari tersebut untuk membeli pipa penyalur air dari sumber air di Gunung Talau ke rumah warga.
“Awalnya dibantu Pamsimas dan gotong royong masyarakat nagari untuk memasang pipa dari Gunung Talau ke permukiman warga. Kini Bumnag Tirta Gunung Talau sudah mandiri. Pengurusnya ada tiga orang, yaitu direktur, sekretaris, dan bendahara. Teknisinya ada dua orang dan tukang tagihnya satu orang,” ucapnya.*