Jakarta, (Antara) - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban meminta bantuan Komisi Kepolisian Nasional untuk mencabut "red notice" terhadap SW, saksi kunci dalam kasus dugaan praktik mafia hukum yang dilakukan pengacara bernama Lucas. "Kami minta 'red notice' itu dicabut, karena menghalang-halangi atau menyulitkan perlidungan LPSK terhadap terlindung," kata anggota Penanggung Jawab Pemenuhan Hak dan Saksi Korban LPSK Irjen Pol Teguh Soedarsono seusai bertemu Kompolnas di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan "red notice" dinilai menghalangi SW yang harus berobat dan menengok anaknya di luar negeri. Menurut Teguh, sedikit aneh karena "red notice" yang diajukan oleh penyidik Polda Metro Jaya sejak Agustus 2013 berdasarkan kasus kecil, yakni percobaan perkosaan terhadap sekretaris pribadi Lucas, SYS. Namun, SW adalah orang yang mengetahui tindak tanduk Lucas atas dugaan suap terhadap hakim MA dan PN serta polisi. Oleh karena itu, perlindungan terhadap SW menjadi suatu hal yang penting dilakukan oleh LPSK saat ini. Ia mengatakan semua kesaksian SW terkait kasus Lucas akan ditampung untuk selanjutnya digunakan dalam penanganan oleh Komisi Yudisial, KPK, dan Kompolnas. "SW dilindungi LPSK sejak enam bulan lalu dan akan diperpanjang, sekarang dibantu Kompolnas untuk bantuan karena melibatkan penyidik polisi," katanya. Dalam kesempatan yang sama, Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mengatakan pihaknya selanjutnya akan melakukan klarifikasi atas laporan LPSK. "Mungkin kita akan panggil pejabat terkait di Polda Metro Jaya dan Mabes Polri. Klarifikasi masalah apa yang terjadi sampai keluar 'red notice'," ujarnya. Lucas diduga menyuap sejumlah petinggi lembaga penegak hukum seperti Polri, Kejaksaan dan Mahkamah Agung. Sementara itu SW yang melaporkan Lucas kepada KPK mendapat cerita soal sejumlah kasus yang ditangani Lucas dari SYS yang tinggal seatap dengan SW. (*/jno)
Berita Terkait

Bupati Indramayu Lucky Hakim minta maaf pergi ke Jepang tanpa izin
Selasa, 8 April 2025 19:48 Wib

TNI AL minta maaf kepada keluarga korban pembunuhan Jurnalis Kalimantan Selatan
Selasa, 8 April 2025 17:04 Wib

Wamendagri minta Bupati Indramayu Lucky Hakim klarifikasi perjalanan ke Jepang
Selasa, 8 April 2025 9:12 Wib

Erick Thohir minta Timnas U-17 tetap fokus ke Piala Asia U-17 2025
Selasa, 8 April 2025 5:03 Wib

Ketua DPRD Sumbar minta layanan publik maksimal pascalibur Idul Fitri
Senin, 7 April 2025 13:19 Wib

LKBN Antara minta Polri tanggung jawab soal insiden kekerasan di Semarang
Minggu, 6 April 2025 19:36 Wib

Mantan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol meminta maaf seusai dimakzulkan
Jumat, 4 April 2025 20:33 Wib

Bupati Pasaman Sabar AS minta jadikan Idul Fitri Momentum Membersihkan Diri dan Pikiran
Selasa, 1 April 2025 9:16 Wib