Bawaslu Padang Panjang sosialisasikan pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula

id Bawaslu Padang Panjang

Bawaslu Padang Panjang sosialisasikan pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula

Sosialisasi pengawasan partisipatif, pemilih pemula suarakan tolak politik uang. (ANTARA/ Isril Naidi)

Padang Panjang (ANTARA) - Ketua Bawaslu Padang Panjang Sumatera Barat, Hidayatul Fajri, mengatakan Pemilih pemula bisa menjadi pengawas pemilu yang bijak dan cerdas. Dengan cara tidak mudah termakan hoaks, sara, ujaran kebencian dan kampanye hitam.

"Generasi muda bisa membantu Bawaslu menjadi pengawas partisipatif khususnya di lingkungan sekitar. Dengan menguasai media sosial positif bisa terwujud pilkada yang berintegritas sehingga dapat terpilih pimpinan yang kredibel," kata Hidayatul Fajri pada sosialisasi pengawasan partisipatif bagi pemilih pemula di auditorium Mifan, Sabtu (19/10).

Menurut dia, generasi muda bisa melakukan pencegahan di lingkungan masing-masing, minimal di keluarga. Mengajak untuk ikut menjaga kedamaian serta kondusifitas pilkada di Padang Panjang.

"Jika menemui pelanggaran, bisa melaporkan ke Bawaslu. Karena Bawaslu itu bekerja berdasarkan temuan dan laporan dari masyarakat. Jadi jangan takut untuk melapor," kata Hidayatul Fajri.

Sosialisasi pengawasan partisilatif tersebut diikuti pemilih pemula dari perwakilan sekolah tingkat SLTA dan sederajat dan pembina Osis se Kota Padang Panjang.

"Karena pentingnya kegiatan ini, kami juga menghadirkan dua orang narasumber kalangan akademisi dari Unand dan IsI. Kita berharap materi yang disampaikan narasumber membuka wawasan generasi muda kita tentang pentingnya pengawasan partisipatif pada Pilkada 2024 ini," sebut Hidayatul Fajri.

Sementara itu dua narasumber yang dihadirkan Bawaslu Padang Panjang, diantaranya Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Hary Efendi Iskandar, dengan materi pemilih pemula dalam mewujudkan Pilkada Padang Panjang berkualitas dan Dosen Pariwisata ISI Padang Panjang, Muhammad Fadli, M.Sn. atau yang lebih dikenal Ajo Wayoik, dengan materi cara susah membuat konten jelek.

Penyampaian dua materi dari dua narasumber tersebut membuat peserta dari kalangan muda sangat tertarik dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang disampaikan dan di akhir kegiatan narasumber dan peserta menyuarakan tolak politik uang Pilkada 2024 di Padang Panjang.