Pemkab Solok luncurkan integrasi layanan kesehatan primer 2024

id Pemkab Solok, integrasi layanan primer, tahun 2024

Pemkab Solok luncurkan integrasi layanan kesehatan primer 2024

Bupati Solok Epyardi Asda saat menghadiri peluncuran integrasi layanan kesehatan primer (ILP) di Kabupaten Solok, Sumatera Barat tahun 2024​​​​​​​. ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Solok.

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat meluncurkan integrasi layanan kesehatan primer (ILP) tahun 2024 dengan menghadirkan pelayanan yang lebih berkualitas dan komprehensif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Zulhendri di Solok, Sabtu mengatakan penerapan ILP adalah dengan memperluas jaringan pelayanan mulai dari tingkat puskesmas, kecamatan, nagari dan sampai ke tingkat posyandu pada setiap siklus kehidupan di masyarakat.

Sejalan dengan hal itu, terkait dengan ILP ialah bagaimana mendidik masyarakat dengan menguatkan peran kader kesehatan sebagaimana yang dilakukan di Kabupaten Solok.

Selain itu, mengintegrasikan kader kesehatan bersama dengan kader PKK di mana hal ini memberikan manfaat yang cukup besar bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Solok.

Ia juga mengatakan saat ini pola pelayanan kesehatan telah berubah di mana dulunya fokus tujuan untuk mengobati orang-orang sakit tetapi sekarang kita fokus untuk menjaga agar orang-orang tetap sehat dan di Kabupaten Solok hal ini sudah diterapkan.

Hal itu telah dibuktikan dari penekanan angka stunting yang ada di Kabupaten Solok yang sebelumnya pada tahun 2021 berada di angka 40,1 persen sekarang pada hasil survei angka terakhir berada pada angka 25,2 persen.

"Tetapi perlu disampaikan dari hasil penimbangan massal yang dilakukan mencakup 95 persen dari balita di Kabupaten Solok stunting berada pada angka 11,7 persen," katanya.

Di Kabupaten Solok senantiasa memberikan intervensi terbaik terhadap balita melalui 614 unit alat antropometri dari Kementerian Kesehatan dan Pemkab Solok manfaatkannya dengan baik.

Dalam penimbangan massal pun tim Dinkes Kabupaten Solok turun langsung ke lapangan mengedukasi kader kesehatan, terkait langkah yang tepat dalam pengukuran gizi balita bersama dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok.

Dalam pemberian PMT yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan untuk Kabupaten Solok dialokasikan hampir Rp.4 Milyar, hal ini kita pastikan bersama kader kesehatan dan kader PKK bagaimana PMT ini betul-betul di konsumsi langsung oleh ibu hamil dan balita yang stunting.

"Pada triwulan pertama tahun 2024 Kabupaten Solok mendapatkan predikat imunisasi dasar tertinggi di Sumatera Barat," katanya.

Selain itu, pada tahun ini dalam rangka skrining penyakit tidak menular Kabupaten Solok sudah bekerja sama dengan lembaga pendidikan baik sekolah maupun madrasah, dan telah melakukan skrining kepada sebanyak 124.600 orang pelajar.

Zulhendri mengatakan skrining yang dilaksanakan antara lain skrining anemia dan tekanan darah termasuk pelayanan gigi, hal ini mendapatkan hasil yang memuaskan di mana setiap remaja putri yang telah diintervensi diberikan tablet besi yang bertujuan untuk mempersiapkan pasangan yang produktif untuk ke depannya.

Di samping itu, Bupati Solok Epyardi Asda mengapresiasi adanya peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok.

Ia juga mengatakan di Kabupaten Solok memiliki 19 Puskesmas, 85 Puskesmas Pembantu, 628 Pusat Pelayanan Terpadu dengan 3.140 orang kader kesehatan yang menjadi ujung tombak meningkatkan kualitas kesehatan di Kabupaten Solok.

Sebelumnya, kata dia kualitas kesehatan Kabupaten Solok masih belum cukup baik, untuk itu melalui tekad yang kuat selama tiga tahun ke belakang kualitas kesehatan terus mengalami peningkatan secara signifikan dan hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya penghargaan serta pencapaian yang telah dicapai di bidang kesehatan.

"Kita sadari bersama-sama bahwa kesehatan adalah kebutuhan pokok bagi rakyat kita, untuk itu peningkatan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan adalah satu fokus utama dalam membenahi Kabupaten Solok," ujar dia.