Unand uji psikologi mahasiswa difabel untuk wujudkan kampus inklusif
Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan ujian psikotes kepada mahasiswa disabilitas untuk mendukung percepatan penerapan kampus inklusif di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut.
"Ini merupakan bagian dari upaya Universitas Andalas untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, dan mendukung kebutuhan mahasiswa disabilitas," kata Kepala Unit Layanan Disabilitas (ULD) Unand Rozi Sastra Purna di Padang, Senin.
Rozi mengatakan ujian psikotes tersebut ditujukan atau dirancang untuk memahami karakter dan kemampuan masing-masing mahasiswa dari berbagai program studi di perguruan tinggi itu.
"Kegiatan ini sangat positif, memudahkan pendidik dan tenaga pelaksana untuk mendata serta memahami mahasiswa disabilitas," ujar Rozi Sastra.
Menurutnya, psikotes tersebut akan membantu setiap mahasiswa penyandang disabilitas untuk mendalami karakter atau kepribadian. Ujian itu juga ditujukan agar mahasiswa difabel mendapatkan hak, kegiatan dan kesempatan belajar yang sesuai dengan ketertarikan serta kemampuannya di lingkungan kampus.
"Asesmen ini merupakan bagian dari rangkaian penyusunan profil mahasiswa disabilitas yang dilaksanakan ULD Unand," kata dia.
Sementara itu, staf ULD Unand, Fitri mengatakan ujian psikologi bagi mahasiswa disabilitas sangat bermanfaat khususnya dalam hal pengembangan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan kampus inklusif.
"Psikotes bagi mahasiswa disabilitas ini bisa menjadi bentuk kesadaran dan keseriusan civitas academica dalam mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan ekosistem kampus yang berdaya dan inklusif bagi semua pihak," kata dia.
Terpisah, Rektor Unand Efa Yonnedi mengatakan pada tahun akademik 2024-2025 perguruan tinggi itu menerima tiga mahasiswa berkebutuhan khusus. Rinciannya, Kharina Putri mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (disabilitas rungu), Rika Nanda mahasiswa Program Studi Administrasi Publik (disabilitas rungu), dan Siti Hardini Akhna El Charoz dari Program Studi Sistem Informasi (tunadaksa).
Eks konsultan Bank Dunia itu mengatakan secara akademik ketiga mahasiswa berkebutuhan khusus tersebut tergolong mampu sehingga dinilai layak diterima di Unand. Hanya saja mahasiswa itu memiliki kebutuhan khusus yang harus didukung oleh lingkungan kampus.
Hingga kini perguruan tinggi yang diresmikan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 7 September 1955 tersebut tercatat memiliki 18 mahasiswa disabilitas dari berbagai macam program studi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand uji psikologi mahasiswa difabel untuk wujudkan kampus inklusif
"Ini merupakan bagian dari upaya Universitas Andalas untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, dan mendukung kebutuhan mahasiswa disabilitas," kata Kepala Unit Layanan Disabilitas (ULD) Unand Rozi Sastra Purna di Padang, Senin.
Rozi mengatakan ujian psikotes tersebut ditujukan atau dirancang untuk memahami karakter dan kemampuan masing-masing mahasiswa dari berbagai program studi di perguruan tinggi itu.
"Kegiatan ini sangat positif, memudahkan pendidik dan tenaga pelaksana untuk mendata serta memahami mahasiswa disabilitas," ujar Rozi Sastra.
Menurutnya, psikotes tersebut akan membantu setiap mahasiswa penyandang disabilitas untuk mendalami karakter atau kepribadian. Ujian itu juga ditujukan agar mahasiswa difabel mendapatkan hak, kegiatan dan kesempatan belajar yang sesuai dengan ketertarikan serta kemampuannya di lingkungan kampus.
"Asesmen ini merupakan bagian dari rangkaian penyusunan profil mahasiswa disabilitas yang dilaksanakan ULD Unand," kata dia.
Sementara itu, staf ULD Unand, Fitri mengatakan ujian psikologi bagi mahasiswa disabilitas sangat bermanfaat khususnya dalam hal pengembangan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan kampus inklusif.
"Psikotes bagi mahasiswa disabilitas ini bisa menjadi bentuk kesadaran dan keseriusan civitas academica dalam mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan ekosistem kampus yang berdaya dan inklusif bagi semua pihak," kata dia.
Terpisah, Rektor Unand Efa Yonnedi mengatakan pada tahun akademik 2024-2025 perguruan tinggi itu menerima tiga mahasiswa berkebutuhan khusus. Rinciannya, Kharina Putri mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (disabilitas rungu), Rika Nanda mahasiswa Program Studi Administrasi Publik (disabilitas rungu), dan Siti Hardini Akhna El Charoz dari Program Studi Sistem Informasi (tunadaksa).
Eks konsultan Bank Dunia itu mengatakan secara akademik ketiga mahasiswa berkebutuhan khusus tersebut tergolong mampu sehingga dinilai layak diterima di Unand. Hanya saja mahasiswa itu memiliki kebutuhan khusus yang harus didukung oleh lingkungan kampus.
Hingga kini perguruan tinggi yang diresmikan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 7 September 1955 tersebut tercatat memiliki 18 mahasiswa disabilitas dari berbagai macam program studi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand uji psikologi mahasiswa difabel untuk wujudkan kampus inklusif