Unand pastikan kesetaraan bagi mahasiswa disabilitas

id hari disabilitas dunia,hari disabilitas,mahasiswa disabilitas,universitas andalas,unand sumatera barat,kampus inklusif

Unand pastikan kesetaraan bagi mahasiswa disabilitas

Mahasiswa disabilitas Universitas Andalas (pakai almamater) berbicara dengan bahasa isyarat dengan mahasiswa lainnya di Unand. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) memastikan komitmen dan tanggung jawab terhadap kesetaraan bagi seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa disabilitas, di perguruan tinggi tersebut.

"Kesetaraan bagi teman-teman disabilitas merupakan kewajiban dan komitmen bagi Unand," kata Direktur Pendidikan dan Pembelajaran Unand Nur Afrainin Syah di Padang, Selasa.

Komitmen tersebut didukung dengan adanya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Disabilitas di Unand. Hal tersebut diharapkan menjadi titik cerah untuk menuju inklusifitas terkait kesetaraan bagi penyandang disabilitas di kampus.

Di samping itu Unand juga terus mempromosikan kampus kepada siswa-siswa yang berada dalam keterbatasan, sehingga masyarakat mengetahui perguruan tinggi itu berupaya mengakomodasi kesetaraan bagi penyandang disabilitas.

"Sebab jika bisa kita berikan kesempatan yang setara, akses yang memadai, maka teman-teman tersebut bisa berkarya sama seperti yang lainnya," ujar dia.

Saat ini UPT Layanan Disabilitas mendampingi sebanyak 20 mahasiswa disabilitas dalam menjalankan studi di Unand. Mereka diantaranya merupakan penyandang tuna daksa, tuna rungu, serta tuna netra.

Dalam pelayanannya, UPT Layanan Disabilitas terbagi pada kelompok kerja (pokja) pendidikan dan pengajaran, pokja pendampingan, pokja konseling, dan pokja hubungan masyarakat. Selain menangani permasalahan fisik, secara umum UPT Layanan Disabilitas juga mendampingi hingga memberikan pendampingan berbagai permasalahan mental dari mahasiswa Unand.

Terkait peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember, kata dia, Unand turut serta merayakannya melalui serangkaian agenda antara lain lomba poster, lomba film pendek serta menyelenggarakan seminar nasional sebagai puncak acara, dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang bersentuhan langsung dengan ranah disabilitas.