Bank Indonesia bantu 12 alsintan untuk petani terdampak banjir di Sawahlunto
Sawahlunto (ANTARA) - Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat melalui program bantuan sosial (bansos) membantu alat mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani terdampak banjir di Kota Sawahlunto.
Plt Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumbar Irfan Sukarna di Sawahlunto, Rabu menyampaikan bansos alsintan itu diberikan kepada dua kelompok tani.
"Pertama untuk kelompok tani yang terdampak banjir yaitu kelompok tani Sawah Laweh Saiyo Desa Talago Gunuang dengan luas lahan 18 hektar," kata dia.
Kelompok tani Sawah Laweh Saiyo diberikan dua unit traktor roda dua Quick Capung, satu unit Cultivator Yanmar, dua unit motor sprayer dan dua unit mesin potong rumput.
Kemudian untuk kelompok tani yang mengembangkan pertanian cabe, yaitu kelompok tani Pemuda Saiyo Desa Tumpuak Tangah dengan luas lahan lima hektar.
"Kelompok tani Sawah Laweh Saiyo diberikan satu unit traktor roda dua Quick Capung, dua unit Cultivator Yanmar, satu unit mesin pencacah kompos dan satu unit mesin potong rumput," ujar dia merinci.
Ia menyebut penyerahan bantuan alsintan tersebut merupakan tindak lanjut dari proposal yang diajukan oleh Pemkot Sawahlunto melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3).
"Sesuai regulasi/SOP Bank Indonesia, sudah dilaksanakan tahapan-tahapannya seperti verifikasi dan peninjauan lapangan sebelum proposal tersebut disetujui dan bantuan ini diserahkan," kata dia.
Plt Kepala Perwakilan BI Sumbar Irfan Sukarna mengatakan pihaknya berkontribusi dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian terutama padi, cabe dan bawang merah dalam upaya mengendalikan inflasi yang disebabkan kenaikan harga bahan pangan.
"Harapan kami dengan bantuan alsintan ini, kelompok tani penerima manfaat bisa maju kembali dan mendapatkan hasil panen yang banyak. Sehingga ujungnya nanti ketersediaan bahan pangan di Sawahlunto tercukupi, maka bisa berdampak pada stabilnya pasokan makanan sehingga harga bisa dikendalikan tidak naik terlalu tajam," kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih mengatakan lahan sawah di Desa Talago Gunung rusak diterjang banjir pada Maret 2024 lalu.
"Saat itu ada 18 hektar sawah yang terdampak, yakni terdiri dari 10 hektar baru ditanam dan delapan hektar yang sudah layak panen," kata dia.
DKP3 juga sudah menyalurkan bantuan benih dan pupuk bagi kelompok tani yang sawahnya terdampak banjir tersebut, yakni dengan anggaran bersumber dari alokasi Biaya Tidak Terduga (BTT) pada APBD Kota Sawahlunto.
"Bantuannya berupa benih padi inbrida 20 Kg/hektar, ditambah pupuk NPK 200 Kg/hektar. Itu kita bagikan kepada 12 kelompok tani di Kecamatan Batangin dan Kecamatan Talawi yang terdampak banjir tersebut," kata dia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan apresiasi dan terima kasih kepada BI Wilayah Sumbar yang telah berperan aktif membantu petani terdampak banjir.
"Bantuan dari BI strategis sekali melengkapi bantuan dari Pemkot. Yaitu Pemkot membantu benih dan pupuk, sementara BI membantu alsintan, ini sinergi yang sangat bagus dan memberi manfaat besar pada petani," kata dia. (Yudha Ahada)
Plt Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumbar Irfan Sukarna di Sawahlunto, Rabu menyampaikan bansos alsintan itu diberikan kepada dua kelompok tani.
"Pertama untuk kelompok tani yang terdampak banjir yaitu kelompok tani Sawah Laweh Saiyo Desa Talago Gunuang dengan luas lahan 18 hektar," kata dia.
Kelompok tani Sawah Laweh Saiyo diberikan dua unit traktor roda dua Quick Capung, satu unit Cultivator Yanmar, dua unit motor sprayer dan dua unit mesin potong rumput.
Kemudian untuk kelompok tani yang mengembangkan pertanian cabe, yaitu kelompok tani Pemuda Saiyo Desa Tumpuak Tangah dengan luas lahan lima hektar.
"Kelompok tani Sawah Laweh Saiyo diberikan satu unit traktor roda dua Quick Capung, dua unit Cultivator Yanmar, satu unit mesin pencacah kompos dan satu unit mesin potong rumput," ujar dia merinci.
Ia menyebut penyerahan bantuan alsintan tersebut merupakan tindak lanjut dari proposal yang diajukan oleh Pemkot Sawahlunto melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3).
"Sesuai regulasi/SOP Bank Indonesia, sudah dilaksanakan tahapan-tahapannya seperti verifikasi dan peninjauan lapangan sebelum proposal tersebut disetujui dan bantuan ini diserahkan," kata dia.
Plt Kepala Perwakilan BI Sumbar Irfan Sukarna mengatakan pihaknya berkontribusi dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian terutama padi, cabe dan bawang merah dalam upaya mengendalikan inflasi yang disebabkan kenaikan harga bahan pangan.
"Harapan kami dengan bantuan alsintan ini, kelompok tani penerima manfaat bisa maju kembali dan mendapatkan hasil panen yang banyak. Sehingga ujungnya nanti ketersediaan bahan pangan di Sawahlunto tercukupi, maka bisa berdampak pada stabilnya pasokan makanan sehingga harga bisa dikendalikan tidak naik terlalu tajam," kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih mengatakan lahan sawah di Desa Talago Gunung rusak diterjang banjir pada Maret 2024 lalu.
"Saat itu ada 18 hektar sawah yang terdampak, yakni terdiri dari 10 hektar baru ditanam dan delapan hektar yang sudah layak panen," kata dia.
DKP3 juga sudah menyalurkan bantuan benih dan pupuk bagi kelompok tani yang sawahnya terdampak banjir tersebut, yakni dengan anggaran bersumber dari alokasi Biaya Tidak Terduga (BTT) pada APBD Kota Sawahlunto.
"Bantuannya berupa benih padi inbrida 20 Kg/hektar, ditambah pupuk NPK 200 Kg/hektar. Itu kita bagikan kepada 12 kelompok tani di Kecamatan Batangin dan Kecamatan Talawi yang terdampak banjir tersebut," kata dia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan apresiasi dan terima kasih kepada BI Wilayah Sumbar yang telah berperan aktif membantu petani terdampak banjir.
"Bantuan dari BI strategis sekali melengkapi bantuan dari Pemkot. Yaitu Pemkot membantu benih dan pupuk, sementara BI membantu alsintan, ini sinergi yang sangat bagus dan memberi manfaat besar pada petani," kata dia. (Yudha Ahada)