Padang (ANTARA) - Pusat Krisis Kesehatan Regional Sumatera Barat tim medis atau Emergency Medical Team (EMT) memberikan pelayanan kesehatan dan mencegah potensi wabah penyakit bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Selatan.
Pengelola Harian Pusat Krisis Kemenkes Regional Sumbar drg Das Endresva Dewi MSi di Padang Senin menyebutkan, fokus dari EMT adalah masyarakat rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil dan menyusui, serta lansia.
"Berdasarkan arahan dari Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI, Dr Sumarjaya, kita mendirikan posko dan memberikan bantuan pelayanan kesehatan di lokasi yang terdampak bencana termasuk di pengungsian," katanya.
Ia menjelaskan, masyarakat yang rentan di pengungsian di Pesisir Selatan pascabencana cukup banyak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, di beberapa titik pengungsian terdapat bayi sebanyak 1.772 orang, balita 5.798 orang, ibu hamil 1.611 orang, ibu menyusui 2.657 orang, dan lansia 12.307 orang.
Sementara itu bencana juga mengakibatkan tiga puskesmas rusak ringan, delapan puskesmas pembantu (pustu) rusak ringan, dan tujuh poskesri rusak ringan. Sementara RSUD Dr M Zein berada dalam kondisi baik.
Kondisi logistik di lokasi pengungsian saat ini juga masih kekurangan, di antaranya obat habis pakai dan PMT.
Ia menyebutkan, posko-posko kesehatan telah aktif di beberapa lokasi sebagai bentuk penanganan pertama untuk mencegah kesakitan. Dampak masalah kesehatan biasanya timbul 3 (tiga) atau 4 (empat) hari setelah bencana karena terdapat kerusakan fasilitas pelayanan kesehatan dan kerusakan alat kesehatan.
"Ini juga menjadi perhatian dari tim di lapangan," katanya.
Menurutnya, kebutuhan mendesak terutama untuk masyarakat kelompok rentan seperti bayi, balita dan ibu hamil adalah bantuan Pemberian Makan Tambahan (PMT) Balita dan PMT Ibu Hamil, obat-obatan, dan alat kesehatan.
Hal itu disebabkan keterbatasan logistik bagi kelompok rentan dapat memicu wabah penyakit.
Ia mengatakan pula bahwa Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar telah menyurati Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI. Permintaan bantuan obat obatan dan PMT tersebut langsung direspon dan saat ini sedang pengiriman.
Sesuai arahan Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI, Tim EMT Regional Sumbar melakukan pelayanan sampai tanggap darurat dicabut pada 21 Maret 2024.
Bencana banjir dan tanah longsor terjadi pada beberapa kabupaten/kota akibat intensitas curah hujan yang tinggi di Sumatera Barat tanggal 7 Maret 2023. *
Berita Terkait
Pemkot Pariaman catat PAD parkir Libur Lebaran Rp51,6 juta
Sabtu, 27 April 2024 18:30 Wib
Pariaman wacanakan tampilkan hiburan di empat objek wisata berbayar saat lebaran
Sabtu, 27 April 2024 18:28 Wib
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib
16 club Sumbar ikuti turnamen SR Cup II 2024
Sabtu, 27 April 2024 13:02 Wib
Polres Agam rekayasa lalulintas sistem buka tutup jalan provinsi Lubuk Basung-Bukittinggi
Sabtu, 27 April 2024 13:00 Wib
Kepala Pengadilan Tinggi Padang resmikan lapangan badminton Pengadilan Negeri Batusangkar
Jumat, 26 April 2024 19:36 Wib
Kemenkeu catat penerimaan pajak di Sumbar capai Rp1,19 triliun
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
Pemkot Padang perkuat fase prabencana untuk minimalisasi korban
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib