Padang Panjang (ANTARA) - Kerja keras yang dilakukan pemerintah kota Padang Panjang bersama stakeholder dan masyarakat dalam menekan angka stunting dalam dua tahun terakhir berhasil menekan angka stunting kota itu hingga melampaui target Nasional.
Kementerian Kesehatan mencatat pada Februari 2024 angka stunting Kota Padang Panjang, berada pada 13,12 persen, berdasarkan Data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM)
Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI tahun 2021 merilis angka stunting Padang Panjang sempat berada pada angka 20 persen. Namun upaya Pemkot dan berbagai pihak akhirnya angka stunting bisa menurun.
"Pada Februari ini e-PPGBM Kemenkes mencatat angka stunting Kota Padang Panjang, berada pada 13,12 persen dengan prevalensi stunting 14 persen. Meskipun demikian angka stunting harus ditekan hingga ke level terendah (0 persen),” ujar Pj. Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Rabu (28/2) di balaikota.
Sonny, menjelaskan, penanganan stunting, harus dilakukan bersama-sama. Tidak cukup melalui, OPD Dinsos, DKK atau Satgas Stunting saja. Perlu kontribusi dari camat, lurah, TP PKK, Kemenag, KUA, PLKB, TPK. Perlu sinergi yang efektif.
"Alhamdulillah Padang Panjang termasuk yang terbaik penanganan stunting, tetapi itu belum selesai, tantangan ke depan jangan sampai angka stunting naik kembali. Terima kasih pada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penurunan stunting di Padang Panjang," kata Sonny.
Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Fatmawati, ST, M.Eng yang hadir pada Rakor tersebut mengatakan, angka stunting berdasarkan WHO bisa ditolerir bila di bawah 20 % atau berada di tataran yang bagus.
"Kendati begitu, berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021, target yang harus dicapai pada tahun 2024 ini harus menurunkan hingga 14% dan penurunan stunting merupakan salah satu kinerja utama Pemerintah Daerah," kata dia.
Kehadiran BKKBN Sumbar pada kesempatan tersebut sekaligus menyerahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 sebesar Rp.1.726.274.000 kepada Pemko Padang Panjang, untuk penanggulangan stunting.
Sementara Baznas Padang Panjang memberikan paket asupan bergizi untuk balita sasaran penanggulangan stunting.
Berita Terkait
Kemenag: 393 calon jamaah haji Padang siap berangkat ke Tanah Suci
Sabtu, 11 Mei 2024 20:28 Wib
Realisasi fisik tol Padang-Sicincin capai 60 persen
Sabtu, 11 Mei 2024 20:27 Wib
Tiga warisan dokumenter Indonesia masuk Daftar Memori Dunia UNESCO
Sabtu, 11 Mei 2024 8:02 Wib
SPFC berharap renovasi GHAS bisa dimulai pertengahan Mei 2024
Jumat, 10 Mei 2024 15:34 Wib
Sovia Lorent usung semangat perubahan pada Pilkada Padang
Kamis, 9 Mei 2024 23:19 Wib
Peringati Hari Buruh dan Palang Merah Internasional, SPSPsumbangkan 310 kantong darah ke PMI
Kamis, 9 Mei 2024 17:19 Wib
Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific
Kamis, 9 Mei 2024 1:32 Wib
Pemkot Padang gandeng Blue Bird wujudkan transportasi berbasis listrik
Rabu, 8 Mei 2024 20:18 Wib