Marajut asa bersama AQUA "Bangkitkan Ekonomi serta Cerahkan Masa Depan Petani Kopi Kayu Aro

id Marajut asa,Aqua solok

Marajut asa bersama AQUA "Bangkitkan Ekonomi serta Cerahkan Masa Depan Petani Kopi Kayu Aro

Marajut asa bersama AQUA "Bangkitkan Ekonomi serta Cerahkan Masa Depan Petani Kopi Kayu Aro (ANTARA/HO-AQUA Solok)

Solok (ANTARA) - Kini senyuman para petani kopi di Jorong Kayu Aro, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tampak mekar. Semekar bunga kopi yang memutih dan berbau harum di setiap dahannya yang seterusnya akan berkembang menjadi cerry kopi merah dan siap untuk dipanen.

Begitu pula dengan senyuman para petani kopi di sana yang tak lagi murung seperti biasanya. Kini senyuman mereka mulai berseri-seri. Semangat mereka bangkit kembali untuk menanam kopi.

Setelah hadirnya program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) yang digagas oleh PT Tirta Investama atau Aqua Solok, Sumatera Barat, yakni "Rumah Produksi Kopi Kayu Aro” telah selesai dibangun pada September 2023 bermitra dengan Human Initiatif (HI).

Ketua Kelompok Pengolahan Kopi Kayu Aro Dory Novembra merasa sangat diuntungkan dengan keberadaan "Rumah Produksi Kopi Kayu Aro,” bahkan keuntungannya tidak hanya dirasakan bagi sekelompok orang saja. Melainkan bagi seluruh petani kopi di Kayu Aro.

Petani kopi di daerah itu memang sempat berputus asa sebelum adanya rumah produksi kopi. Karena sebelumnya kopi yang mereka jual hanya bisa diolah secara tradisional dengan cara memetik buah cherry kopi merah dari pohon, dijemur lalu ditumbuk agar menjadi green bean.

"Usaha kami bahkan tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Tengkulak hanya menghargai green bean Rp30 ribu saja, padahal sudah kehabisan ongkos jauh-jauh ke daerah lain untuk menjualnya," kata Dory saat diwawancarai.

Karena merasa tidak menguntungkan menanam kopi, Dory sempat beralih fokus ke tanaman sayuran. Sementara sejumlah petani lainnya masih mencoba bertahan.

Namun setelah program AQUA hadir, serta melihat potensi yang sangat menjanjikan, Dory kembali memantapkan hati bertanam kopi.

"Sekarang kami sudah bisa menjual kopi green bean seharga Rp110 ribu per kilogram setelah hadirnya rumah produksi kopi dan mendapat pembinaan tentang tatacara mengolah kopi sesuai prosedurnya dari AQUA Solok," ucap dia.

Dory mengapresiasi dan berterima kasih atas kehadiran AQUA Solok di tengah-tengah masyarakat dengan melahirkan program-program unggulannya yang telah berhasil membantu mengangkat perekonomian masyarakat di Kayu Aro.

AQUA dengan sejuta manfaat bagi masyarakat

Sejak pertama kali didirikannya pada tahun 2013 di Kabupaten Solok, perusahaan air minum AQUA Solok telah melakukan beragam pelatihan, pendampingan, pengembangan teknik pembibitan dan tanam kepada masyarakat setempat.

Beragam kegiatan juga telah dilakukan oleh AQUA solok untuk mengasah kemampuan masyarakat sekitar pabrik sebagai bentuk meningkatkan ekonomi mereka. Karena perekonomian warga menjadi salah satu program tanggung jawab sosial (CSR) bagi PT Tirta Investama atau Perusahaan Air Minum Aqua Solok.

Program-program unggulan yang telah dilakukan perusahaan air minum tersebut diantaranya mengembangkan kebun stroberi, budidaya maggot, penanaman kopi hingga sayuran aquaponik.

Tidak hanya itu, program unggulan yang baru saja selesai diluncurkan beberapa hari lalu adalah mendirikan Rumah Produksi Kopi di Jorong Kayu Aro, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Marajut asa bersama AQUA "Bangkitkan Ekonomi serta Cerahkan Masa Depan Petani Kopi Kayu Aro (ANTARA/Laila SSyafarud)


Selain itu, AQUA Solok juga telah memberikan bantuan bibit dan melakukan pendampingan menanam kopi terhadap petani di Kayu Aro sudah sejak tahun 2018 lalu.

Namun di tahun ini AQUA Solok bersama Human Initiative lebih memfokuskan programnya pada pengolahan kopi pasca panen.

"AQUA Solok telah memberikan bantuan bibit kopi kurang lebih 25 ribu batang ke petani setempat, namun saat ini mungkin belum semunya yang berproduksi," ujar Kepala Bidang Program Human Initiative yang bermitra dengan AQUA Solok, Yozi Yuliardi.

Saat ini di lahan seluas 1,26 hektare kelompok tani Kayu Aro telah menanam sekitar 1.350 pohon kopi arabika, 215 pohon jeruk manis, 63 pohon alpukat, dan lima pohon petai. Areal pertanian yang dijalankan dengan sistem tumpang sari itu juga dilengkapi dengan 130 unit rorak dan empat sumur resapan yang membantu mengoptimalkan peresapan air kembali ke dalam tanah.

Rumah Produksi Kopi untungkan para petani

Keberadaan Rumah Produksi Kopi Kayu Aro sangat membantu meningkatkan perekonomian petani dan masyarakat setempat.

Dengan adanya rumah produksi itu, petani bisa langsung mengolah cerry kopi merah menjadi green bean yang berkualitas tinggi dan berbasis konservasi. Sehingga bernilai ekonomis.

Selain itu, petani juga bisa menjual langsung hasil panen mereka ke rumah produksi kopi dengan harga yang lebih tinggi.

"Sebelum adanya rumah produksi ini, para petani kopi terpaksa menjual hasil panen mereka ke tengkulak dengan harga murah. Sudah menjadi hal biasa memang dalam bisnis kopi yang paling diuntungkan adalah para pengepul atau tengkulak," kata

Dorry selaku ketua kelompok tani kopi.

Marajut asa bersama AQUA "Bangkitkan Ekonomi serta Cerahkan Masa Depan Petani Kopi Kayu Aro (ANTARA/HO-AQUA Solok)


Bahkan, Dorry mengatakan AQUA Solok dan Human Initiative yang telah menggagas Rumah Produksi Kopi tersebut sama sekali tidak pernah mengambil keuntungan dari hasil penjualan kopi para petani.

"Mereka membeli hasil panen kopi kami dengan harga tinggi, yakni Rp110 ribu green bean per kilogram. Dan keuntungan seutuhnya diserahkan ke petani," ujar dia.

Itulah alasan yang membuat Dorry beserta petani lainnya kembali bersemangat fokus menanam kopi. Karena masa depan petani kopi kembali tercerahkan dan sudah terpampang nyata di depan mata.

Kopi Tirto Kayu Aro

Selain memiliki Rumah Produksi Kopi, AQUA Solok bersama mitra Human Initiative juga meluncurkan brand Kopi Tirto Kayu Aro yang diproduksi langsung oleh masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Kepala Bidang Program Human Initiative Yozi Yuliardi mengatakan masyarakat Kayu Aro kini sudah punya brand kopi yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian.

Saat ini para penikmat kopi terus meningkat yang ditandai dengan banyaknya bermunculan coffe shop tempat-tempat kumpul atau kafe yang menyediakan minuman berbagai jenis kopi. Dengan demikian jumlah permintaan kopi terus meningkat.

"Namun persoalannya saat ini para petani tetap saja menjual hasil panen kopi mereka dengan harga murah," kata dia.

Untuk itu, Yozi berharap dengan telah diperkenalkannya brand Kopi Tirto Kayu Aro tersebut tidak hanya memberikan manfaat kepada kelompok tani saja, tapi masyarakat sekitar juga akan merasakan dampaknya.

Bersama AQUA Petani Kopi Sejahtera

Perusahaan Air Minum AQUA Solok bersama Human Initiative akan terus berupaya agar para petani kopi di Kayu Aro sejahtera ke depannya.

Tentu banyak program-program, pelatihan serta pembinaan yang akan dilakukan terhadap petani kopi di Kayu Aro agar mereka lebih kreatif dan inovatif. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka dan petani sejahtera.

Lebih lanjut, saat ini jumlah permintaan Kopi Tirto Kayu Aro terus meningkat, bahkan mencapai 1 ton green bean. Sementara produksi mereka baru mencapai 20 hingga 40 kilogram dalam dua minggu sejak dibuka.

"Kami akan menghitung berapa produksi kopi di Kayu Aro, jika tidak memenuhi kami akan mengambil dari luar untuk memenuhi permintaan," kata Yozi.

Di samping itu, ia mengharapkan kegiatan yang dilakukan selama ini dapat menginspirasi masyarakat lain supaya terpacu untuk menanam kopi sehingga tercipta kawasan kopi.