Padang Panjang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Panjang merilis Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, minggu kedua Oktober berfluktuasi rendah atau berada pada angka 0,494%.
Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si menyebutkan komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah udang basah, susu bubuk untuk balita, susu bubuk dan beras yang semuanya naik harga.
“Secara umum harga 51 komoditi relatif stabil. Fluktuasi terjadi pada empat belas komoditi. Empat komoditas di antaranya mengalami kenaikan harga dan 1 komoditi mengalami penurunan harga,” kata Putra usai mengikuti Rakor Inflasi Bersama Kemendagri via Zoom Meeting, Senin (16/10) di Balaikota.
Ia menjelaskan upaya pemerintah kota dalam pengendalian inflasi di minggu kedua Oktober dilaksanakan penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (BP-CBP) Termin II-2023, pengendalian hama tikus yang sudah dilakukan penyaluran bantuan BTT (biaya tidak terduga) oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan). Serta pelaksanaan program Genius (Gerakan Pemenuhan Gizi untuk Siswa) selama 40 hari untuk 500 siswa SD oleh Dispangtan.
“Kita sudah lakukan operasi pasar beras yang dilaksanakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM) setiap Jumat. Pendistribusian beras SPHP Bulog. Penyusunan neraca pangan. Percepatan realisasi Basunting (Bapak Ibu Asuh Anak Stunting) dan Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) guna mengatasi stunting serta optimalisasi pelaporan APIP ke Irjen Kemendagri,” jelas Putra.
Terkait laporan masyarakat tentang peredaran beras yang dicurigai sintetis, Putra mengakui hal tersebut sudah ditindaklanjuti oleh OPD terkait.
“Disperdakop UKM langsung menurunkan tim ke lapangan dan meminta sampel beras yang menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat," kata Putra.
Ia mengatakan Dispangtan memastikan bahwa itu bukan beras sintetis, tetapi merupakan bagian dari Keamanan Pangan Segar. Diperkirakan beras tersebut tercemar oleh zat kimia tertentu. Untuk itu, sampel berasnya dikirim ke BPOM untuk diperiksa lebih lanjut. (*)
Berita Terkait
Cerita Nia, bersyukur dibantu BPJS Kesehatan hadapi penyakit diabetes
Kamis, 21 November 2024 18:56 Wib
MTQ XLI-2024 Tk Kota Padang Panjang ajang prestasi dan syiar Islam
Kamis, 21 November 2024 18:06 Wib
Bawaslu Padang Panjang sosialisasikan pengawasan partisipatif Pilkada 2024 (Video)
Kamis, 21 November 2024 16:51 Wib
Evaluasi Triwulan II Pj Wako Padang, Mandatory Spending Terpenuhi, Zero Kemiskinan Ekstrem
Kamis, 21 November 2024 15:29 Wib
Bawaslu Padang Panjang tangani pelanggaran kampanye dan netralitas ASN (Video)
Kamis, 21 November 2024 15:26 Wib
Antara Sumbar-UDD PMI Padang kolaborasi menggelar aksi donor
Kamis, 21 November 2024 14:11 Wib
Peduli Kemanusiaan di Penghujung 2024, PT Semen Padang Serahkan 325 Kantong Darah ke PMI Padang
Rabu, 20 November 2024 21:00 Wib
Semen Padang Gelar Kejurnas Tenis Junior, 39 Klub dari Sumatera dan Jawa Bersaing
Rabu, 20 November 2024 20:57 Wib