Bukittinggi (ANTARA) - Tingkat hunian hotel (okupansi) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mengalami peningkatan signifikan jelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Selain karena pulangnya perantau, faktor kota wisata sebagai daerah kunjungan juga menjadi alasan utama.
"Kami optimis okupansinya akan naik signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya baik libur lebaran atau tahun baru. Kota Bukittinggi adalah tujuan utama wisatawan Sumbar," kata General Manajer (GM) Hotel Santika Alik Hidayat, Kamis.
Ia mengakui untuk saat ini saja, 60 persen kamar sudah dipesan oleh calon pengunjung yang mayoritas berasal dari Provinsi Riau.
"Sebagian besar dari Kota Pekanbaru Riau. Kamar kami sebanyak 130 unit sudah disiapkan. Biasanya di dua hari menjelang lebaran semua sudah dipastikan penuh okupansi di angka 100 persen," katanya.
Menurutnya, tingginya okupansi akan berlangsung sampai sepuluh hari setelah lebaran. Calon pengunjung hotel diarahkan untuk bookingan melalui situs resmi hotel.
"Selain harganya lebih kompetitif, pemesanan akan lebih mudah langsung dilayani resepsionis. Untuk harga memang ada kenaikan di puncak libur lebaran," katanya.
Optimisme tingkatan okupansi menurutnya juga dipengaruhi dua hari besar liburan Idul Fitri dan Nyepi serta cuti bersama hingga 7 April 2025.
"Selain itu faktor cuaca di Kota Bukittinggi saat ini sangat baik. Ini akan berpengaruh pada kunjungan wisatawan, berbeda dengan tahun sebelumnya karena adanya bencana banjir lahar dingin yang memutus akses jalan nasional," kata Alik.
Hal yang sama diakui seorang pemudik dari Jakarta Dion (45) yang pulang kampung ke Sumatera Barat namun memilih menginap di hotel bersama keluarganya.
"Kebetulan pulang kampung dengan keluarga besar. Sebagian dari kami menginap di hotel karena rumah sudah penuh. Faktor cuaca bagus dan adanya perbaikan di sisi pembangunan di Bukittinggi menjadi alasan berlebaran di kampung halaman," katanya.
Dia berharap masalah macet juga bisa dikendalikan secara baik oleh kepala pemerintah yang baru saja dilantik.