ISI Padang Panjang lestarikan kesenian Minang di Padang Pariaman melalui KKN

Parik Malintang (ANTARA) - Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Sumatera Barat berupaya melestarikan kesenian tradisional Minangkabau di Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

"Kami menggali seni budaya Minang yang sudah mulai hilang di masyarakat. Lalu masyarakat kami bina terutama siswa-siswa yang ada di nagari agar bisa menguasai seni budaya tersebut," kata Dosen Pendamping Lapangan ISI Padang Panjang Irja, S.E., M.SI. di Sungai Garinggiang, Senin.

Ia menyebutkan adapun seni budaya yang dimaksud tersebut yaitu diantaranya randai, saluang, indang, tari piring, tari pasambahan, serta musik tradisional lainnya.

Ia mengatakan kegiatan yang dilaksanakan dari 21 Juli 2023 sampai 21 Agustus 2023 tersebut telah menunjukkan hasil yang memuaskan dengan siswa telah dapat menampilkan kesenian Minang.

Untuk menjaga dan meningkatkan keterampilan peserta pelatihan, lanjutnya pihaknya akan melanjutkan dengan program pendampingan nagari binaan agar warga dan siswa yang pernah berlatih kesenian Minang bisa tetap berlatih minimal satu kali sebulan.

"Jadi pelatihannya bisa berkesinambungan dari apa yang sudah dibangun oleh mahasiswa KKN," ujarnya.

Ia mengajak pemerintah nagari dan tokoh masyarakat untuk ikut melestarikan kesenian Minangkabau guna mempertahankan warisan budaya.

"Kami berharap pemerintah nagari mendukung dari segi pendanaan, pembinaan, sarana dan prasarananya," kata dia.

Selain melatih siswa, lanjutnya mahasiswa KKN juga membuatkan mars nagari dan video profil nagari guna membantu mempromosi dan identitas daerah.

Ia menyebutkan 58 mahasiswa ISI Padang Panjang yang mengikuti KKN di Sungai Garinggiang tersebut berasal dari sejumlah program studi di antaranya Karawitan, Televisi Film, Desain Komunikasi Visual, Desain Mode, Seni Tari, dan Fotografi.

Terpisah, Camat Sungai Garinggiang Kecil Ardinata mengapresiasi ISI Padang Panjang yang telah menetapkan mahasiswanya untuk melatih kesenian Minang di daerah tersebut.