Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh, Sumatera Barat telah melaksanakan pendampingan kepada 294 ibu hamil, 32 calon pengantin, dan 597 baduta dan balita selama tahun 2023 sebagai upaya mengatasi dan mencegah stunting.
Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda di Payakumbuh, Selasa, mengatakan terdapat sebanyak 276 Tim Pendamping Keluarga (TPK) terhadap keluarga yang beresiko stunting.
"Selama 2023 ini tim kita telah melaksanakan pendampingan kepada 32 calon pengantin, 294 ibu hamil, 79 pasca salin dan 597 Baduta dan Balita," katanya didampingi Ketua TPPS yang juga Pj Sekda Kota Payakumbuh Dafrul Pasi.
Ia mengatakan berdasarkan analisa situasi kita tahun 2023 ditetapkan 19 kelurahan prioritas I penanganan stunting berdasarkan persentase keluarga berisiko stunting.
Selanjutnya berdasarkan penimbangan posyandu Februari lalu, jumlah balita pendek dan sangat pendek sebanyak 322 orang prevalensi stunting 3,53 persen.
"Kita telah upayakan pencegahan secara preventif dan integratif melalui delapan aksi konvergensi termasuk upaya penyediaan makanan tambahan bagi balita, edukasi gizi dan sanitasi layak bagi keluarga dan ibu hamil," katanya.
Pemerintah Kota Payakumbuh secara resmi meluncurkan Pos Gizi - Gemar Makan Ikan (Gemari) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) untuk percepatan penanganan stunting di Payakumbuh.
"Ini merupakan upaya kita dalam percepatan penurunan stunting di Payakumbuh. Dan ini merupakan salah satu program prioritas nasional yang harus kita dukung bersama-sama sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting ini," ujarnya
Ia mengatakan berdasarkan target nasional hingga tahun 2024, harus dicapai penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen. Kota Payakumbuh juga menetapkan target sebesar 14 persen untuk tahun 2024.
"Meskipun tantangannya besar, target ini sangat relevan dan dapat dicapai jika kita bekerja bersama. Pada akhir tahun 2023, penurunan angka stunting di Kota Payakumbuh harus menunjukkan perubahan yang signifikan. Saya tidak ingin melihat kasus stunting di Kota Payakumbuh masih meningkat tahun ini atau 2024 nanti," ujarnya.
Rida juga mengajak semua elemen untuk lebih serius dan berkomitmen dalam mempercepat penurunan stunting, melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitas.
Sebab intervensi untuk mempercepat penurunan stunting perlu dilakukan dengan spesifik, sensitif, dan terpadu oleh semua pihak yang terlibat di daerah ini.
"Kita perlu membangun sinergi, kolaborasi, dan akselerasi bersama masyarakat, sektor swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, lembaga pendidikan tinggi, dan pihak-pihak lainnya," kata dia.
Berita Terkait
Imigrasi Agam gelar Rapat Timpora di Kota Payakumbuh
Rabu, 1 Mei 2024 19:27 Wib
PLN Payakumbuh sosialisasi K2, ajak masyarakat Tanah Datar jadi mitra
Senin, 29 April 2024 22:22 Wib
Pemkot Payakumbuh siap dukung PLN wujudkan kota berbasis yekonologi dan "electrifyinglifestyle"
Rabu, 24 April 2024 11:18 Wib
Masyarakat Kota Payakumbuh terima bantuan dari Kemensos RI
Sabtu, 20 April 2024 13:55 Wib
Pemprov Sumbar validasi data tanaman pertanian tertimbun longsor TPA
Kamis, 18 April 2024 18:16 Wib
Payakumbuh raih lima penghargaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 14:16 Wib
Pemkot Payakumbuh upayakan solusi jangka panjang untuk TPA sampah
Rabu, 17 April 2024 17:27 Wib
Indahnya Berbagi, Jelang Idul Fitri 1445H, YBM PLN Payakumbuh Salurkan Santunan dan Sembako ke Anak Yatim dan Dhuafa
Jumat, 5 April 2024 15:32 Wib