Pemkot Padang dorong masyarakat transaksi digital di Pasar Pabukoan RTH Imam Bonjol

id Padang,Pasar Pabukoan,Transaksi Digital

Pemkot Padang dorong masyarakat transaksi digital di Pasar Pabukoan RTH Imam Bonjol

Sekda Kota Padang, Andree Algamar melakukan pembayaran non tunai di Pasar Pabukoan di RTH Imam Bonjol Kota Padang (ANTARA/Melani)

Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat mendorong masyarakat berbelanja di Pasar "Pabukoan" yang menjual makanan dan minuman berbuka puasa di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol menggunakan transaksi digital.

Sekda Kota Padang, Andre Algamar di Padang, Sabtu mengatakan Pemerintah Kota Padang telah bekerja sama dengan Bank Nagari yang memfasilitasi pedagang di sini memberikan layanan pembayaran secara digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Menurut dia hal ini bertujuan agar memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran jika tidak memiliki uang tunai tidak perlu ke bank untuk mengambil uang namun bisa tetap melakukan transaksi secara langsung.

"Kita juga mendorong untuk mengurangi penggunaan uang tunai di Pasar Pabukoan ini dan juga sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan pembayaran non tunai," kata dia.

Menurut dia sekarang bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk memanfaatkan teknologi karena penggunaan teknologi lebih memudahkan dalam kehidupan.

Pasar Pabukoan ini dibuka secara resmi pada Jumat 24 Maret 2023 hingga 20 April 2023 dan saat ini sudah ada 35 pedagang yang akan menjajakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa setiap harinya di bulan Ramadan 1444 Hijriah.

Andree menyampaikan dengan adanya pasar pabukoaan ini dapat memudahkan masyarakat dalam mencari berbagai macam menu takjil

"Ini merupakan tahun kedua pasca pandemi, pasar pabukoan dibuka kembali. Selain itu sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang menawarkan makanan murah, bersih dan aman dari bahan pewarna," terangnya saat meninjau langsung pasar pabukoan.

Memberikan keamanan masyarakat dalam mengonsumsi makanan, pihaknya juga melibatkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra menyebutkan transaksi digital di Indonesia berkembang sebesar 17 persen dan khusus di Sumbar meningkat 11,2 persen.

"Transaksi digital ini didominasi digunakan oleh anak muda yang menggunakan transaksi daring melalui aplikasi atau telepon pintar mereka," kata dia