Dinkes Parbar tangani stunting secara spesifik sejak dini

id Pasaman,Stunting,Sumbar,Padang

Dinkes Parbar tangani stunting secara spesifik sejak dini

Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Hajran Huda.

Simpang Empat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat secara spesifik bakal meningkatkan perhatian penanggulangan stunting sejak dini dengan memperhatikan suplemen makanan tambahan karena prevalensi stunting masih tinggi di daerah itu.

"Apapun hasil survei tentang stunting di Pasaman Barat kita akan terus perhatikan kesehatan masyarakat terutama yang berkaitan dengan stunting. Mulai remaja perempuan sampai melahirkan dan menyusui kita tingkatkan perhatian," kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Hajran Huda di Simpang Empat, Minggu.

Ia mengatakan dalam penanganan stunting ada dua cara yang dilakukan yakni sensitif dan spesifik. Untuk tugas pada Dinas Kesehatan hanya bidang spesifik sedangkan sensitif dikerjakan oleh lintas sektoral dan untuk itu pihaknya akan tetap melanjutkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya.

Pihaknya melakukan program mulai dari remaja perempuan memberikan tablet tambah darah. Diharapkan saat menikah dapat sehat diberikan satu butir dalam satu minggu atau empat sebulan untuk anak SMP dan SMA melalui Puskesmas.

Kemudian calon pegantin sekalian penyuluhan juga memberikan tambahan darah saat hamil lalu kalau ada ibu hamil yang kekurangan energi kalori (KEK) dan lengannya kurang dari 35 cm maka diberikan makanan tambahan.

"Diharapkan juga jika ibunya sehat maka bayinya akan sehat. Jika memang nanti anaknya lahir kurang gizi maka diberikan pemberian makanan tambahan (PMT bagi bayinya setelah enam bulan dan kita pantau terus terhadap yang stunting," sebutnya

Untuk upaya yang dilakukan itu pihaknya akan terus memantau melalui puskesmas, posyandu dan polindes sehinga mengetahui nama dan alamat untuk mempermudah intervensi dan langkah penanggulangan yang dilakukan.

Sedangkan untuk penanganan secara sensitif petugas kesehatan juga bergabung dengan petugas lainnya dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Permberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN).

Dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Pasaman Barat tahun 2022 berada pada angka 35,5 persen atau di atas rata-rata nasional yang tercatat 21,6 persen

Ia menyebutkan angka 35,5 persen itu kalau jumlahnya 127 orang dari 5.438 orang yang stunting, pada tahun 2021 angka prevelensi stunting Pasaman Barat ada diangka 24 persen.