Batam (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengatakan, turunnya suhu udara di seluruh wilayah Kepri beberapa hari belakangan ini akibat aktifnya fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO).
“Kondisi saat ini diakibatkan aktifnya MJO di kuadran tiga dengan kombinasi adanya pusat tekanan rendah yang menyebabkan wilayah Kepulauan Riau berpotensi pertumbuhan awan hujan menjadi semakin signifikan,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim, Suratman saat dihubungi di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Suratman menjelaskan, akibat fenomena itu, suhu udara di wilayah Kepri mengalami penurunan yang cukup signifikan di bawah 25 derajat celcius sehingga membuat udara menjadi lebih dingin dari hari biasanya.
“Penurunan suhu yang paling signifikan terjadi pada tanggal 29 Januari 2023, di mana suhu mencapai 22,6 derajat celcius,” kata dia.
Suratman menyebutkan, kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga seminggu ke depan.
“Secara berkala akan kami pantau dan perbaharui perkembangan cuaca di Kepri,” ucapnya.
Dengan adanya fenomena ini, BMKG Hang Nadim mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kepri.
Fernando, warga Batam mengatakan sudah seminggu lebih suhu udara di wilayah Kepri ini berbeda dari biasanya (lebih dingin).
“Dingin kali, biasanya nggak sampai sedingin ini meskipun hari hujan,” kata dia.
Berita Terkait
Dividen Meningkat Setiap Tahun, Hendri Septa Dt. Alam Batuah Apresiasi Kemajuan Perumda AM
Senin, 6 Mei 2024 19:32 Wib
Hendri Septa Datuk Alam Batuah Resmi Jadi Panghulu Kaum Suku Caniago Sumagek
Sabtu, 4 Mei 2024 21:04 Wib
Hendri Septa Bergelar Datuak Alam Batuah Suku Caniago Sumagek
Jumat, 3 Mei 2024 21:40 Wib
Menko PMK ingatkan Sumbar serius rancang pencegahan bencana alam
Kamis, 25 April 2024 18:29 Wib
Banjir terjang Pakistan dan Afghanistan, sedikitnya 168 orang tewas
Sabtu, 20 April 2024 18:35 Wib
Perantau pulang kampung bantu masyarakat terdampak bencana alam Pesisir Selatan
Selasa, 9 April 2024 8:11 Wib
BPBD Agam: 13 kecamatan rawan bencana alam
Senin, 8 April 2024 13:02 Wib
Pemkab Pesisir Selatan perpanjang masa tanggap darurat bencana alam
Sabtu, 23 Maret 2024 8:49 Wib