Batam (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengatakan, turunnya suhu udara di seluruh wilayah Kepri beberapa hari belakangan ini akibat aktifnya fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO).
“Kondisi saat ini diakibatkan aktifnya MJO di kuadran tiga dengan kombinasi adanya pusat tekanan rendah yang menyebabkan wilayah Kepulauan Riau berpotensi pertumbuhan awan hujan menjadi semakin signifikan,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim, Suratman saat dihubungi di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Suratman menjelaskan, akibat fenomena itu, suhu udara di wilayah Kepri mengalami penurunan yang cukup signifikan di bawah 25 derajat celcius sehingga membuat udara menjadi lebih dingin dari hari biasanya.
“Penurunan suhu yang paling signifikan terjadi pada tanggal 29 Januari 2023, di mana suhu mencapai 22,6 derajat celcius,” kata dia.
Suratman menyebutkan, kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga seminggu ke depan.
“Secara berkala akan kami pantau dan perbaharui perkembangan cuaca di Kepri,” ucapnya.
Dengan adanya fenomena ini, BMKG Hang Nadim mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kepri.
Fernando, warga Batam mengatakan sudah seminggu lebih suhu udara di wilayah Kepri ini berbeda dari biasanya (lebih dingin).
“Dingin kali, biasanya nggak sampai sedingin ini meskipun hari hujan,” kata dia.
Berita Terkait
Bawaslu Agam petakan 48 TPS berada di wilayah rawan bencana alam
Selasa, 26 November 2024 17:39 Wib
BNPB: Pemda wajib pahami kerawanan bencana sampai tingkat desa
Senin, 25 November 2024 19:55 Wib
Dampak bencana alam, angka kemiskinan di Padang Panjang capai 610 jiwa
Sabtu, 2 November 2024 4:48 Wib
DPR minta BNPB dan pemda proaktif koordinasi soal mitigasi bencana
Selasa, 29 Oktober 2024 19:56 Wib
Pakar: Konservasi di Pulau Bando bisa jadi contoh bagi konservasi lain
Senin, 28 Oktober 2024 17:41 Wib
KKP sebut pelibatan masyarakat lokal kunci pengelolaan konservasi alam
Senin, 28 Oktober 2024 17:40 Wib
Menilik Pulau Bando konservasi alam pertama terapkan energi terbarukan
Senin, 28 Oktober 2024 14:25 Wib
Pemkab Solok lakukan inovasi database pemanfaatan sumber daya alam
Minggu, 27 Oktober 2024 20:12 Wib