BPBD Agam: 13 kecamatan rawan bencana alam

id BPBD Agam,Berita agam,Berita sumbar

BPBD Agam: 13 kecamatan rawan bencana alam

Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 13 dari 16 kecamatan di daerah itu rawan bencana alam yang harus diwaspadai warga dan pengendara saat mudik Idul Fitri 1445 Hijriyah.

"Bencana alam itu berupa banjir, pohon tumbang, tanah longsor, banjir lahar dingin dan lainnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung, Senin.

Ia mengatakan ke 13 kecamatan itu yakni, Kecamatan Tanjung Mutiara rawan banjir, pohon tumbang dan orang tenggelam. Kecamatan Lubuk Basung rawan banjir dan pohon tumbang.

Sementara Kecamatan Ampek Nagari rawan banjir dan pohon tumbang. Kecamatan Tanjung Raya rawan pohon tumbang, banjir dan longsor. Kecamatan Matur rawan pohon tumbang dan longsor.

Sedangkan Kecamatan Palembayan rawan banjir, longsor dan pohon tumbang, Kecamatan Ampek Koto rawan banjir, pohon tumbang dan longsor. Kecamatan Malalak rawan longsor dan pohon tumbang.

Lalu Kecamatan Palupuh rawan longsor dan pohon tumbang. Kecamatan Baso rawan longsor dan pohon tumbang. Kecamatan Canduang rawan banjir lahar dingin. Kecamatan Ampek Angkek rawan banjir lahar dingin dan Kecamatan Sungai Pua rawan banjir lahar dingin.

"Agam merupakan daerah rawan bencana yang harus diwaspadai masyarakat maupun pemudik," katanya.

Ia menambahkan BPBD Agam menurunkan 31 anggota satuan tugas dan 20 orang cadangan dari staf BPBD Agam untuk membersihkan material tanah longsor dan pohon tumbang melanda daerah itu.

Anggota yang diturunkan itu piket di pos komando taktis (Poskotis) yang didirikan selama mudik dan balik Idul Fitri.

"Anggota itu siaga di pos dimana daerahnya rawan bencana alam, seperti, Kelok 1, Kelok 32 dan lainnya," katanya.

Ia mengakui BPBD Agam juga menurunkan alat pemotong kayu untuk membersihkan material pohon tumbang dan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam untuk menurunkan alat berat.

Budi mengimbau warga berada di dataran tinggi dan penggunaan jalan untuk meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan tinggi disertai angin kencang. Begitu juga warga yang tinggal di aliran sungai.

"Ini harus diwaspadai agar tidak menjadi korban jiwa. Kita juga mengimbau warga untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang," katanya.