70 persen beras di Padang dari luar daerah dan Bulog

id produksi beras,Produksi beras padang,Kebutuhan beras padang

70 persen beras di Padang dari luar daerah dan Bulog

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat (ANTARA/Mario SN)

Padang (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat, mencatat produksi beras di kota setempat dalam setahun hanya mampu mencukupi 30 persen kebutuhan masyarakat sehingga ini menjadi langkah prioritas dalam mengoptimalkan produksi beras.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat di Padang, Senin mengatakan kebutuhan beras warga Kota Padang dalam setahun itu mencapai 100 ribu ton sementara produksi yang ada hanya mencapai 30 ribu ton saja.

"Untuk memenuhi kebutuhan warga maka beras didatangkan dari daerah tetangga seperti daerah Solok, Pesisir Selatan, hingga Padang Pariaman dan Tanah Datar," kata dia.

Menurut dia selama ini hal itu berjalan sesuai dengan sistem pasar saja, beras itu datang dari daerah tetangga untuk memenuhi kebutuhan di dalam kota.

"Beras itu jelas tersedia dan jika kurang maka akan ada stok cadangan beras dari Bulog yang siap memenuhi kebutuhan masyarakat,"kata dia.

Ia mengatakan warga Kota Padang ini lebih menyukai beras premium dan memang harga beras itu di atas rata-rata dan itu yang menjadi konsumsi masyarakat.

Menurut dia untuk ketersediaan beras premium ini cukup dan jika dibutuhkan dapat didistribusikan ke Kota Padang namun memang harga jual lebih mahal.

"Beras Bulog itu ada dan harga rendah sekitar Rp11 ribu per kilogram namun masyarakat kita tidak mau," kata dia.

Ia mengatakan dalam meningkatkan produksi padi di Kota Padang pihaknya berupaya melakukan intervensi terhadap kelompok tani yang ada di daerah setempat.

Mulai dari mengajak petani menjaga pola tanam, mengantisipasi hama dan mengajak petani menggunakan benih padi yang unggul.

"Kita sudah membuat penangkaran benih sehingga diharapkan petani dapat menanam benih berkualitas. Selain itu ada perbaikan sistem pengairan sawah yang diharapkan memperlancar proses penanaman hingga panen," kata dia.

Selain itu ketersediaan pupuk bersubsidi di Kota Padang juga sesuai dengan kebutuhan kelompok tani sehingga ini diharapkan dapat memacu produksi padi petani di kota setempat.

"Kita tentu optimistis agar produksi ini semakin meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan beras warga Kota Padang," kata dia.

Sebelumnya Pemkot Padang ditargetkan mampu memproduksi 68 ribu ton padi sepanjang 2023 atau dalam satu hektare lahan pertanian mampu memproduksi 4,8 ton padi.

Sementara itu sepanjang 2022 jumlah produksi padi kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut mencapai 71.500 ton sepanjang tahun 2022.

"Alhamdulillah produksi padi di tahun ini lebih tinggi dari target yang dicanangkan yakni 61.810 ton pada tahun 2022," katanya.

Menurut dia produksi padi tersebut dilakukan di areal pertanian yang luasnya mencapai 5.216 hektare dengan indeks masa tanam di angka 2,2.

"Target yang diberikan adalah lawan pertanian ini mampu memproduksi 4,6 ton padi per hektar dan realisasinya saat ini produksi padi di Kota Padang mencapai 5,8 ton per hektare," kata dia.