Padang (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) memasifkan distribusi program beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) guna menekan lonjakan harga beras di daerah tersebut.
"Pada Maret ini Bulog akan menggelontorkan beras SPHP lebih masif dibandingkan periode Februari," kata Pemimpin Wilayah Bulog Sumbar Sri Muniati di Padang, Selasa.
Sri Muniati mengatakan distribusi beras secara masif tersebut mengingat pasokan beras di Gudang Bulog setempat yang mencukupi, ditambah pasokan dari DKI Jakarta yang sedang dalam perjalanan menuju Provinsi Sumbar.
"Stok beras kita semakin banyak. Rencana kita 5.000 hingga 6.000 ton beras akan disalurkan selama Maret 2024," ujar Sri.
Untuk memasifkan distribusi beras SPHP tersebut, Perum Bulog akan menggandeng mitra pengecer di pasar-pasar tradisional. Setidaknya Bulog Sumbar telah masuk ke 29 pasar tradisional. Selain itu, Bulog juga bekerja sama dengan 15 retail modern termasuk mitra binaan.
Tidak hanya itu, untuk menekan lonjakan harga beras, Perum Bulog juga bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui program gerakan pasar murah.
Ia menyebutkan saat ini jumlah pasokan beras operasional di Gudang Bulog Sumbar per 3 Maret 2024 mencapai 17.200 ton. Kemudian stok beras yang dalam perjalanan menuju Sumbar sebanyak 18.500 ton.
Terakhir, untuk penyaluran beras SPHP periode Februari 2024, Perum Bulog telah menyalurkan sekitar 1.800 ton. Khusus daerah yang belum tersalurkan Bulog akan memasifkannya di Maret 2024.
Terpisah, Gubernur Sumbar Mahyeldi menjamin pasokan beras untuk provinsi setempat tercukupi selama Bulan Suci Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Untuk beras, stok kita memadai dan Insy Allah cukup atau tersedia hingga lebaran," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog masifkan distribusi SPHP untuk tekan lonjakan harga beras