BPBD Agam siapkan penampungan dan jalur evakuasi jika Erupsi Marapi membesar

id BPBD Agam,Berita agam,Berita sumbar,Erupsi Marapi

BPBD Agam siapkan penampungan dan jalur evakuasi jika Erupsi Marapi membesar

Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Bukittinggi, Sumbar (Antara/Al Fatah)

Bukittinggi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengungkap kesiapan pos penampungan dan jalur evakuasi yang telah disiapkan jika Erupsi Marapi membesar dan mengancam pemukiman warga.

"Kemugkinan atau skenario terburuk tetap harus diperhitungkan, kami telah pos penampungan dan menyiapkan jalur evakuasi khususnya dari daerah terdekat puncak Marapi, simulasi juga sudah digelar sebelumnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito di Bukittinggi, Rabu.

Ia mengatakan jalur evakuasi disiapkan menjauhi Gunung Marapi dengan beberapa titik permukiman untuk menampung warga.

"Penampungan sementara ada di Koto Hilalang bahkan sampai nantinya di Lapangan Kantin Wirabraja Bukittinggi," katanya.

Ia menyebut ada lima wilayah kecamatan di Agam yang terancam jika terjadi erupsi besar dan dampak terparah.

"Kelima kecamatan itu adalah Ampek Angkek, Canduang, Baso, Banuhampu dan Sungai Pua, total penduduk keseluruhan mencapai 173 ribu orang," kata Bambang.

Sebelumnya, BPBD bersama pihak terkait melakukan simulasi dititikberatkan terhadap upaya koordinasi antar instansi dalam upaya evakuasi korban meninggal maupun terluka.

Simulasi juga difokuskan dalam upaya mendirikan posko menampung pengungsian atau tanggap darurat bencana.

"Kita tak ingin bencana ini terjadi, namun harus siap jika itu benar terjadi," ungkap Bambang Warsito.

Ia mengatakan kondisi daerah di sekitar Marapi saat ini masih dengan aktivitas sama yang dilakukan warga setempat.

"Warga dalam keadaan tenang dan tidak panik, kami terus meningkatkan koordinasi bersama lintas sektoral lainnya, seperti Pengamat Gunung Api, TNI Polri dan Komunitas Kelompok Siaga," kata Bambang.

Sementara itu, Pengamat Gunung Api Marapi, Ahmad Rifandi menyebut terjadi erupsi terbesar sejak beberapa hari terakhir pada Rabu pagi.

"Pantauan kami sejak pertama kali erupsi di Sabtu (07/01) hingga hari ini, terjadi erupsi terbesar dengan ketinggian mencapai 800 meter pada pukul 08.25 WIB," kata dia.

Erupsi Marapi terhitung telah berlangsung selama lima hari dengan jumlah mencapai 127 kali erupsi hingga pukul 12.00 WIB hari ini.