Dinas Koperasi : omzet kedai kopi di Padang capai Rp500 juta per hari

id Dinas Koperasi sumbar,Berita sumbar,UMKM sumbar

Dinas Koperasi : omzet kedai kopi di Padang capai Rp500 juta per hari

Seorang pelaku UMKM menunjukkan proses roasting (menyangrai) kopi,di Padang, Sumatera Barat. (Antara/Iggoy El Fitra)

Padang (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat memaparkan omzet kedai kopi kekinian di Padang per hari mencapai Rp500 juta dengan jumlah outlet mencapai 300 unit.

"Saat ini UMKM di bidang kuliner sedang menggeliat di Sumbar, dengan maraknya kedai kopi juga akan membuat permintaan kopi meningkat," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Nazwir di Padang, Selasa.

Menurut dia ini juga menjadi sarana untuk membangun merek kopi hingga pelaku usaha sehingga muncul rantai pasokan

Oleh sebab itu untuk terus menggeliatkan UMKM di Sumbar ia meminta perusahaan pembiayaan terus merangkul dan membantu akses serta melakukan pembinaan.

"Dengan demikian pelaku UMKM bisa naik kelas dan semakin berkembang," kata dia.

Guna memperkuat UMKM tersebut pihaknya akan membentuk komunitas UMKM bidang kuliner sebagai sarana berbagi pengalaman diantara pelaku usaha.

Ia menyebutkan saat ini ada sekitar 600 ribu UMKM di Sumbar dan 553 ribu diantaranya bergerak pada skala mikro.

Akan tetapi melihat realitas saat ini ia meyakini jumlah tersebut terus naik karena setiap hari banyak bermunculan UMKM baru yang digawangi anak muda.

Nazwir menyampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi telah meminta setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah punya UMKM.

"Jadi seluruh kegiatan ekonomi yang ada di SKPD seperti rapat maka konsumsinya bisa dipasok dari UMKM tersebut guna membantu pemasaran," kata dia.

"Kalau BUMN sudah jelas ada UMKM binaan, sekarang tinggal SKPD yang mengoptimalkan pemasaran UMKM," ujarnya.

Ia melihat ada trend baru pelaku UMKM berasal dari anak-anak muda.

"Dengan demikian digitalisasi akan lebih muda karena anak muda melek teknologi informasi," kata dia.

Selain itu ia saat ini sudah mendorong anak muda di kampus membangun start up atau usaha rintisan dengan memanfaatkan teknologi.

Untuk itu ia meminta lembaga pembiayaan juga semakin mempermudah akses permodalan agar UMKM di Ranah Minang kian berkembang.