Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengalokasikan 10 persen APBD provinsi untuk pertanian setiap tahun dan mengklaim sebagai salah satu provinsi yang paling fokus dalam membangun sektor pertanian di Indonesia.
"10 persen APBD provinsi itu diperuntukkan untuk sektor pertanian, ini merupakan anggaran terbesar kedua setelah pendidikan," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Rabu pada dies natalis Fakultas Pertanian Unand ke -68.
Menurut dia kebijakan tersebut merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena 57 persen penduduk Sumbar hidup dari sektor ini.
"Untuk memajukan sektor pertanian tersebut pihaknya membangun sinergi dan kolaborasi dengan perguruan tinggi serta insan pertanian," kata dia.
Gubernur menyampaikan beberapa waktu ke depan diperkirakan sejumlah negara terancam mengalami krisis pangan termasuk Indonesia walaupun pada level yang rendah.
"Oleh sebab itu menyikapi ancaman kekurangan pangan sinergi antara semua pihak mesti dihadirkan menjawab persoalan tersebut," kata dia.
Mahyeldi menyampaikan salah satu sektor yang juga dikembangkan adalah budidaya lebah kelulut.
"Sumbar mengalokasikan anggaran untuk 5.000 koloni per tahun," kata dia.
Pihaknya juga saat ini sedang menggiatkan hilirisasi madu kelulut karena sudah ada produksi hingga dua ton per bulan dengan angka permintaan mencapai 20 ton per bulan.
Pada sisi lain pihaknya juga terus mengupayakan peningkatan ekonomi rumah tangga petani serta memperkuat kelembagaan petani.
Ia juga berharap petani Sumbar semakin unggul dengan menghasilkan produk yang berkualitas didukung oleh modernisasi peralatan dan teknik bercocok tanam.
Pada sisi lain ia mengakui pekerjaan rumah yang menjadi fokus adalah menarik minat generasi muda dan milenial untuk berkarya di sektor pertanian.
Pada 2023 pihaknya juga akan fokus membangun dan membenahi irigasi agar bisa meningkatkan masa tanam.
"Jika saat ini untuk bercocok tanam dalam setahun cuma bisa satu atau dua kali maka bisa ditingkatkan jadi dua setengah kali hingga tiga kali," ujarnya.
Ia menemukan ada banyak irigasi yang dibangun namun salurannya tidak selesai sehingga perlu dibenahi.
Sementara Badan Pusat Statistik Sumatera Barat memperkirakan pada 2022 luas panen padi di provinsi itu mencapai 288.511 hektare dengan produksi sekitar 1.422.874 ton gabah kering giling.
Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 105.665 ton atau 8,02 persen dibandingkan 2021 yang hanya 1.317.209 ton gabah kering giling.
Jika dikonversi dengan beras maka produksi beras di Sumbar pada 2022 mencapai 823.876 ton.
Berita Terkait
BKSDA Sumbar tangani lima konflik satwa liar di dua kabupaten
Minggu, 28 April 2024 15:04 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi 32 panwaslu kecamatan existing
Minggu, 28 April 2024 14:22 Wib
Pemkot Pariaman evaluasi pelaksanaan Piaman Barayo
Minggu, 28 April 2024 14:20 Wib
DJPb: Ekonomi Sumbar membaik di saat perlambatan ekonomi global
Minggu, 28 April 2024 9:42 Wib
Gubernur: Ruas tol Padang-Sicincin tuntas Juli 2024
Sabtu, 27 April 2024 19:29 Wib
Pemkot Pariaman catat PAD parkir Libur Lebaran Rp51,6 juta
Sabtu, 27 April 2024 18:30 Wib
Pariaman wacanakan tampilkan hiburan di empat objek wisata berbayar saat lebaran
Sabtu, 27 April 2024 18:28 Wib
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib