Simpang Empat (ANTARA) - Seorang dokter spesialis bedah di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat inisial FBP dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penganiayaan terhadap salah seorang perawat pembantu Syunika Rahman (37) saat pelaksanaan operasi bedah berlangsung Rabu (23/11) malam.
"Saya tidak terima dengan perlakuannya dan saya membuat laporan kepolisi pada Rabu malam dengan Nomor: LP/B/288/XI/2022/SPKT/POLRES PASAMAN BARAT/POLDA SUMBAR tentang peristiwa pidana UU Nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP Pasal 352," kata korban Syunika Rahman di Simpang Empat, Kamis
Menurutnya akibat perlakuan dokter spesialis itu mengakibatkan kulit di bawah hidungnya mengalami luka dan telah dilakukan visum di Rumah Islam Ibnu Sina.
Ia menjelaskan kejadian itu berawal pada Rabu (23/11/ malam ketika operasi bedah mau dilaksanakan.
Saat itu ada yang minta sarung tangan atau handscoon karena operasi mau dimulai. Mendengar ada permintaan itu maka dirinya pergi menuju ruangan operasi mengantarkan apa yang diminta.
Ketika sudah membuka pintu ruangan operasi tiba-tiba dokter spesialis itu menghardiknya dan disuruh keluar.
"Saya terkejut karena tiba-tiba dihardik padahal mengantarkan kelengkapan operasi yang diminta karena selama ini biasa saja karena sudah tugas saya," katanya.
Lalu mendengar ia dihardik maka dijawabnya agar bicara itu bagus-bagus saja.
"Mendengar jawaban itu saya semakin dihardiknya dan dibentak-bentak. Terjadilah pertengkaran saling jawab kata," katanya
Kemudian tiba-tiba dokter itu langsung menyerang dengan memegang krah baju sembari di dorong ke kiri, kanan sampai ke dinding.
"Kuatnya serangan itu maka tangannya mengenai hidung saya dan membuat kulit di bawah hidung mengalami luka. Beruntung saat itu ada yang datang melerai," katanya.
Akibat perlakuan dokter itu maka dia membulatkan tekat membuat laporan ke Polres Pasaman Barat agar diproses sesuai aturan dan hukum yang berlaku.
"Jangan mentang-mentang dia dokter spesialis bisa sewenang-wenang kepada kita yang kecil ini. Seharusnya mereka menjadi contoh lah bagi kami," katanya.
Ia berharap pihak kepolisian agar memproses perkara ini sesuai aturan yang ada. Sehingga memberi pelajaran bagi dokter lain agar tidak semena-mena terhadap bawahan dan masyarakat.
Kepala Kepolisian Resor Pasaman Barat AKBP M. Aries Purwanto melalui Kepala Satuan Reskrim AKP Fahrel Haris membenarkan terkait adanya laporan itu.
"Memang ada laporan polisi dari perawat RSI Ibnu Sina terhadap seorang dokter spesialis. Namun dokter itu juga membuat pengaduan," katanya
Pihaknya akan mendalami persoalan ini terlebih dahulu sambil memanggil pihak-pihak terkait nantinya.
Sementara itu dokter spesialis FBP saat dikonfirmasi tidak menjawab dan pesan singkat pun tidak membalas. *
Berita Terkait
PkM, Penyegaran Pemeriksaan Forensik untuk Dokter Umum Lewat Penyuluhan dan Pelatihan di RS Bhayangkara Padang
Minggu, 3 November 2024 8:53 Wib
WHO kecam serangan Israel yang menghancurkan rumah sakit di Gaza utara
Jumat, 1 November 2024 8:58 Wib
RS Polri masih periksa mayat wanita tanpa kepala
Kamis, 31 Oktober 2024 5:08 Wib
Israel makin brutal, pasien anak tewas dalam serangan di RS Gaza
Sabtu, 26 Oktober 2024 11:17 Wib
RS Al Awda di Gaza utara kehabisan pasokan akibat blokade Israel
Rabu, 23 Oktober 2024 8:53 Wib
Israel intensifkan serangan di Gaza utara, pantau ketat RS Indonesia
Senin, 21 Oktober 2024 15:37 Wib
Jokowi nilai keberadaan RS bikin ASN tambah percaya diri pindah ke IKN
Jumat, 11 Oktober 2024 12:00 Wib
Mentawai segera bangun RS tipe C setelah lepas status tertinggal
Selasa, 8 Oktober 2024 11:55 Wib