Solok (ANTARA) - Peserta Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN) Program Pendidikan Reguler (PPRA) angkatan 64 tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) mengunjungi lumbung pangan Kota Solok, Sumbar.
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Rabu mengatakan Kota Solok atau dijuluki sebagai Kota Beras Serambi Madinah merupakan salah satu kota di Sumbar yang ukuran wilayahnya sangat kecil namun dianugerahi alam yang subur serta terletak di persimpangan yang strategis.
"Alam subur yang terdapat di Kota Solok ini sudah diakui oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Hukum dan HAM, bahkan telah disahkan bahwa Solok mempunyai indikasi geografis yang tidak ada pada daerah lain," ucap dia.
Selain itu, dengan sumber daya alam yang subur Kota Solok juga menghasilkan varietas unggulan di bidang pertanian khususnya beras diantaranya beras ciredek, anak daro, dan sokan.
Salah satu usaha yang dilakukan Pemkot Solok guna mempertahankan ketahanan pangan ialah dengan mempertahankan lahan irigasi teknis dan sesuai dengan tata ruang.
“Untuk memperkuat ketahanan nasional di bidang pangan, maka didukung oleh Forkompinda salah satunya dengan mempertahankan lahan irigasi teknis dan sesuai dengan tata ruang tidak boleh dibangun," ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan Pemkot Solok menganjurkan masyarakat setempat untuk mengadakan pembangunan diarahkan ke pinggiran atau perbukitan ke daerah yang tanahnya tidak subur. Daerah tersebut dijadikan sebagai tempat perkantoran, dan lain-lain.
“Dengan demikian sawah di Kota Solok tidak terganggu. Bisa kita pertahankan sehingga Solok menjadi salah satu lumbung pangan Sumbar bersamaan dengan kecamatan lain di Kabupaten Solok," ucap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan yang memiliki indikasi grafis itu hanya ada di tujuh kecamatan lima diantaranya di Kabupaten Solok dan dua di Kota Solok.
"Kami sangat senang atas kedatangan rombongan studi lapangan Isu Strategis Nasional PPRA angkatan 64 Lemhanas RI di Kota Solok. Ini sebuah kehormatan bagi pemerintah dan masyarakat Kota Solok," ujar dia.
Di samping itu, Pimpinan Rombongan Lemhanas RI Bondan Tiara Sofyan selaku Tenaga Ahli Pengajar Bidang SKA Lemhanas RI mengatakan studi lapangan ini berfungsi untuk mencari isu strategis di suatu daerah untuk dipelajari yang nantinya tentu bisa dipakai, diaplikasikan ataupun dimodifikasi sedemikian rupa.
"Kita berharap seluruh daerah dapat belajar bersama-sama dan berkembang bersama-sama," ujarnya.
Ia juga menjelaskan peserta Lemhanas ini terdiri atas anggota TNI, Polri, Rektor, Partai Politik, Kementerian dan pengusaha yang berjumlah 100 orang peserta yang dibagi pada empat tempat dan untuk di Sumbar sebanyak 25 orang peserta.
"Mereka dididik selama tujuh bulan, dan ini tahap akhir dari program kerja Lemhanas dimana nantinya mereka memiliki kemampuan untuk bisa bekerjasama di tempat tugas berikutnya dengan Pemprov," katanya.
PPRA 64 ini melaksanakan kegiatan di empat tempat, yakni di NTT, Papua, Bangka Belitung dan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini, menyiapkan peserta Lemhanas khususnya calon pimpinan nasional ke depan agar mampu melihat secara komprehensif, integral, tentang situasi dan kondisi di daerah masing-masing.
"Para peserta akan mendesain melakukan kajian terhadap potensi-potensi yang ada di daerah, khususnya di wilayah Sumatera Barat ini menggali potensi pariwisata, bidang pertanian atau perkebunan," ucapnya.