Bupati Padang Pariaman ajak insan pendidikan serentak wujudkan merdeka belajar

id merdeka belajar,hardiknas,padang pariaman

Bupati Padang Pariaman ajak insan pendidikan serentak wujudkan merdeka belajar

Suasana Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar di halaman kantor bupati setempat, Jumat. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

Parik Malintang (ANTARA) - Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat Suhatri Bur mengajak insan pendidikan di daerah itu serentak mewujudkan merdeka belajar terutama dari dampak pandemi COVID-19 untuk mewujudkan generasi emas.

"Mari kita bangkit dan pulih. Mari serentak bergerak untuk pemulihan merdeka belajar dan merdeka dalam mendapatkan pendidikan terbaik untuk generasi emas," kata dia saat Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Parik Malintang, Jumat.

Ia mengatakan pentingnya peningkatkan mutu pendidikan untuk pembangunan daerah dan bangsa dengan menciptakan generasi yang siap bersaing sesuai perkembangan zaman.

Ia menyampaikan khususnya di Padang Pariaman pihaknya memiliki visi dan misi serta tekad untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu.

Oleh karena itu, lanjutnya untuk memacu semangat guru dan siswa dalam proses belajar mengajar pihaknya membuat kata-kata motivasi yakni 'Guruku Hebat, Siswaku Pintar'.

"Kata-kata motivasi ini telah menggema dengan lantang di dunia pendidikan Padang Pariaman," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh tenaga pendidikan yang dengan tulus mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak bangsa.

Ia menyampaikan peringatan Hardiknas biasanya dilaksanakan setiap 2 Mei namun karena dalam waktu bersamaan juga cuti bersama libur lebaran.

Penetapan Hardiknas tersebut dilatarbelakangi oleh sosok yang berjasa dalam dalam dunia pendidikan Indonesia, yakni Ki Hadjar Dewantara yang lahir pada 2 Mei 1889.

Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan Kurikulum Merdeka yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran akibat pandemi COVID-19.

"Kurikulum Merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran, " ujarnya pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dipantau di Jakarta.

Dia menambahkan saat ini Kurikulum Merdeka telah diterapkan pada 140.000 satuan pendidikan di seluruh Tanah Air.