Pebalap MotoGP Mandalika dapat cenderamata bumbu khas produk UMKM Indonesia
Jakarta, (ANTARA) - Pebalap yang berpartisipasi di Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022 mendapat cenderamata berupa bumbu/bahan masakan/minuman khas Indonesia, sebagai upaya pemerintah untuk mempromosikan produk UMKM dan IKM lokal.
Cenderamata tersebut secara simbolis diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pebalap MotoGP, di Mandalika, Lombok, NTB, Minggu (20/3).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan cenderamata tersebut merupakan bentuk dukungan dari para pelaku usaha bumbu dan kuliner Indonesia di bawah koordinasi Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI).
"Kita berikan cenderamata ini khusus dengan isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Selama dua tahun terakhir GAPMMI telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengangkat kuliner Indonesia melalui Program "Indonesia Spice Up the World" (ISUTW).
Beberapa jenis bumbu/bahan dikemas dalam kotak souvenir yang didesain khusus. Isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi.
ISUTW merupakan program kolaboratif dari kementerian/lembaga, dunia usaha, akademisi, asosiasi, komunitas dan media untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke pasar mancanegara, dengan target nilai ekspor sebesar 2 miliar dolar AS serta 4.000 restoran Indonesia di mancanegara pada 2024.
Target lainnya adalah mengangkat produk unggulan bumbu dan rempah-rempah merek lokal Indonesia ke pasar global.
Menko Luhut mengharapkan Program ISUTW dapat memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri yang merupakan bagian dari gastrodiplomasi Indonesia.
"Melalui penambahan serta reaktivasi restoran cita rasa Indonesia di mancanegara tentunya akan meningkatkan ekspor pangan olahan terutama produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia," ucapnya.
Berbagai jenis makanan khas Nusantara telah diperkenalkan dan disajikan di berbagai kegiatan di luar negeri. Mulai dari lima makanan nasional, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado sebagai lokomotif kuliner nusantara, termasuk kecap manis.
Kelima jenis makanan ini tentu tidak lepas dari racikan produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia yang terkandung di dalamnya. Ada pun rempah yang ditargetkan yakni lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.
Rempah sendiri menjadi daya tarik bangsa Eropa datang ke Indonesia. Melalui MotoGP Mandalika, "Indonesia Spice Up The World" juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner Nusantara.
"Harapannya, melalui ajang MotoGP ini, Program ISUTW juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner Nusantara," pungkas Menko Luhut. (*)
Cenderamata tersebut secara simbolis diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pebalap MotoGP, di Mandalika, Lombok, NTB, Minggu (20/3).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan cenderamata tersebut merupakan bentuk dukungan dari para pelaku usaha bumbu dan kuliner Indonesia di bawah koordinasi Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI).
"Kita berikan cenderamata ini khusus dengan isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Selama dua tahun terakhir GAPMMI telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengangkat kuliner Indonesia melalui Program "Indonesia Spice Up the World" (ISUTW).
Beberapa jenis bumbu/bahan dikemas dalam kotak souvenir yang didesain khusus. Isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi.
ISUTW merupakan program kolaboratif dari kementerian/lembaga, dunia usaha, akademisi, asosiasi, komunitas dan media untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke pasar mancanegara, dengan target nilai ekspor sebesar 2 miliar dolar AS serta 4.000 restoran Indonesia di mancanegara pada 2024.
Target lainnya adalah mengangkat produk unggulan bumbu dan rempah-rempah merek lokal Indonesia ke pasar global.
Menko Luhut mengharapkan Program ISUTW dapat memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri yang merupakan bagian dari gastrodiplomasi Indonesia.
"Melalui penambahan serta reaktivasi restoran cita rasa Indonesia di mancanegara tentunya akan meningkatkan ekspor pangan olahan terutama produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia," ucapnya.
Berbagai jenis makanan khas Nusantara telah diperkenalkan dan disajikan di berbagai kegiatan di luar negeri. Mulai dari lima makanan nasional, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado sebagai lokomotif kuliner nusantara, termasuk kecap manis.
Kelima jenis makanan ini tentu tidak lepas dari racikan produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia yang terkandung di dalamnya. Ada pun rempah yang ditargetkan yakni lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.
Rempah sendiri menjadi daya tarik bangsa Eropa datang ke Indonesia. Melalui MotoGP Mandalika, "Indonesia Spice Up The World" juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner Nusantara.
"Harapannya, melalui ajang MotoGP ini, Program ISUTW juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner Nusantara," pungkas Menko Luhut. (*)