Lapas Bukittinggi gulirkan empat program kemandirian untuk narapidana

id berita bukittinggi,berita sumbar,lapas

Lapas Bukittinggi gulirkan empat program kemandirian untuk narapidana

Pelatihan barista di Lapas Kelas II A Bukittinggi. (Antarasumbar/HO-Lapas II A Bukittinggi)

Pada 2022 ini ada empat program pembinaan kemandirian yang dilaksanakan,
Padang (ANTARA) - Lapas Bukittinggi gulirkan empat program kemandirian untuk narapidana

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menggulirkan empat program pembinaan kemandirian untuk narapidana di 2022 sebagai bekal keterampilan.

"Pada 2022 ini ada empat program pembinaan kemandirian yang dilaksanakan, tujuannya adalah memberikan bekal keterampilan bagi para narapidana," kata Kepala Lapas Bukittinggi Marten, di Padang, Kamis.

Hal itu dikatakannya usai acara penandatanganan pakta integritas serta deklarasi janji kinerja jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumbar

Ia memaparkan empat program kemandirian yang dijalankan itu adalah pelatihan barista dengan jumlah peserta 20 warga binaan, dan pengelasan sebanyak 20 warga binaan.

Kemudian pelatihan budidaya lele sebanyak 20 warga binaan, dan pelatihan bidang tataboga sebanyak 20 orang.

Dalam melaksanakan pelatihan itu Lapas Bukitinggi bekerjasama dengan pihak ketiga yang merupakan badan usaha.

"Pelatihan yang diberikan berupa sistem pembelajaran kelas dikolaborasi dengan kegiatan praktik," katanya.

Marten berharap pelatihan yang diterima oleh puluhan narapidana itu bisa menjadi bekalnya di kemudian hari.

"Jadi saat kembali ke lingkungan masyarakat, mereka sudah mempunyai bekal keterampilan baik untuk bekerja dengan orang lain atau mendirikan usaha sendiri," jelasnya.

Karena, lanjutnya, usai melewati rangkaian kegiatan pelatihan tersebut para narapidana akan memperoleh sertifikat keahlian, baik untuk barista, pengelasan, dan dua lainnya.

Bahkan untuk tataboga, lanjutnya, keterampilan itu sudah bisa diaplikasikan untuk menyediakan makanan di dalam lingkungan Lapas.

"Dalam pelatihan itu juga diarahkan agar materi yang diberikan ke para narapidana adalah materi yang sifatnya kekinian. Sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasar saat ini," jelasnya.