Diduga hasil TBS sering dicuri, pengurus KSU Air Bangis Semesta Pasbar pertanyakan status kebun plasma 374

id Berita sumbar,Berita pasbar

Diduga hasil TBS sering dicuri, pengurus KSU Air Bangis Semesta Pasbar pertanyakan status kebun plasma 374

Hasil Tandan Buah Segar (TBS) di plasma KSU Air Bangis Semesta Kabupaten Pasama Barat diduga dicuri dan status plasma itu hingga saat ini belum jelas. (Antara/KSU Air Bangis Semesta).

Simpang Empat (ANTARA) - Koperasi Serba Usaha (KSU) Air Bangis Semesta Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mempertanyakan kondisi kebun plasma kelapa sawit yang hingga hari ini tidak kunjung ada kejelasan.

Ketua KSU 364 Air Bangis Semesta, Widya Afdi di Simpang Empat, Rabu mengatakan sebagai pengurus merasa ada keanehan terhadap status kebun plasma yang katanya saat ini masuk dalam kawasan hutan produksi.

Sebab, katanya Tandan Buah Segar (TBS) diduga terus dicuri, namun tidak ada tindakan apapun dari pihak yang berwenang ataupun dari pemerintah. Hal itu itu dipicu pihaknya sering menemui adanya pengambilan TBS kelapa sawit yang dilakukan oleh orang di luar pihak koperasi saat siang hari.

"Kita menduga hal ini ada permainan, mereka mengambil TBS dengan mobil yang kalau di hitung mencapai tiga truk dalam satu hari," katanya.

Ia juga menyayangkan ketika ada dari anggota koperasi yang ingin menyelamatkan kebun dengan memanen TBS, malah dilaporkan kepada pihak berwajib hingga akhirnya berujung ke pihak hukum.

Disebutkan, seperti yang terjadi pada beberapa orang anggota koperasi yang saat itu dilaporkan oleh oknum kepala jorong setempat ketika itu dan hingga kini masih dalam proses hukum.

"Waktu itu ada oknum kepala jorong yang melaporkan kegiatan yang dilakukan oleh anggota koperasi kita, namun ketika ini dilakukan oleh orang yang diduga pencuri, pihaknya hanya diam saja. Kami menduga ini ada permainan," katanya.

Menyikapi hal ini, pihaknya mengakui telah menyurati Gubernur Sumbar, Mahyeldi namun hingga kini belum ada tanggapan. Begitu juga terhadap Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar.

Sementara itu, para pengurus koperasi hari ini terus didesak oleh para anggota koperasi untuk dilakukan panen TBS karena mereka sangat membutuhkan hasil dari kebun plasma ini demi kelangsungan hidup mereka.

Ia menyebutkan dimana pihaknya punya kebun, namun tidak mendapat hasil. Sedangkan pencuri dengan leluasa mengambil yang nyata-nyata itu adalah hak mereka selaku anggota koperasi.

"Kita meminta kepada pemerintah daerah, baik itu Bupati, Wakil Bupati, DPRD, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk menindaklanjuti hal ini. Karena sudah hampir satu tahun kebun ini tidak diambil hasilnya. Mohon berikan kami kepastian dan bantulah kami masyarakat kecil ini," harapnya.

Dimana sebelumnya, pengurus KSU Air Bangis Semesta yang lama telah melakukan penyerahan lahan plasma 374 kepada pemerintah pada 15 Februari 2021 yang lalu dihadapan penyidik Polres Pasaman Barat dengan alasan yang menyatakan bahwa lahan tersebut berada di dalam kawasan hutan produksi.

Namun, alasan tersebut menurut pengurus koperasi yang sekarang tidaklah masuk akal, dimana lahan plasma seluas 374 hektare itu adalah milik anggota KSU 374 Air Bangis Semesta yang berjumlah 3.768 orang dan sudah dimanfaatkan selama kurang lebih 15 tahun yang dikelola melalui wadah Koperasi.

Namun sejak tahun 2018 yang lalu, pengurus tidak pernah lagi mengadakan RAT yang akhirnya berujung kepada mosi tidak percaya anggota kepada pengurus dan mengakibatkan lahan seluas 374 hektare terlantar dan tidak dipanen karena arogansi pengurus yang tidak bersedia untuk diawasi oleh perwakilan anggota.

"Bukti penyerahan lahan kebun plasma 374 kepada pemerintah itu sampai sekarang tidak pernah kita lihat berupa apa, entah itu surat atau hanya secara lisan saja," sebutnya. ***1***