Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar memerintahkan agar pejabat terkait di daerah setempat segera meninjau kondisi hutan di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan karena di sana diduga ada aktivitas pembalakan liar.
"Pejabat terkait bersama jajaran Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) segera cek kondisi hutan di sana, jika ditemukan adanya pembalakan liar segera ditindaklanjuti hingga ke aparat penegak hukum," kata Rusma di Painan, Senin.
Ia menyebut, pembalakan liar merupakan aktivitas yang tidak bisa ditoleransi, karena banyak dampak negatif yang ditimbulkannya, salah satunya ialah banjir.
"Banjir kerap terjadi di Ranah Ampek Hulu Tapan, terakhir terjadi pada Sabtu (15/5), oleh karena itu praktik pembalakan liar perlu dicurigai ada di hutan di kecamatan setempat," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Pengamanan Hutan Berbasis Nagari (PHBN) Sako Tapan, Rahmadi Chan menyebut, sehari pascabanjir pihaknya bersama dengan sejumlah masyarakat menemukan lebih kurang tujuh kubik kayu di pinggir sungai Batang Panadah Tapan.
"Kayu tersebut berjenis Merantih dan diduga berasal dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)," imbuhnya.
Ia mengungkap, praktik pembalakan liar dengan memanfaatkan aliran sungai di kecamatan setempat tidak lagi menjadi rahasia bagi masyarakat, dan telah berlangsung sejak lama.
"Setelah dihanyutkan dari hulu sungai, kayu-kayu pada malam harinya diangkut menggunakan mobil ke tempat pengolahan," sebutnya.
Ia berharap, kedepan pembalakan liar yang diduga sebagai salah satu faktor penyebab banjir tidak lagi berlangsung dengan adanya langkah tegas dari penegak hukum
"Kami berharap polisi dan pihak terkait lainnya seperti TNKS segera menunjukan perannya," katanya lagi.
Bupati Pessel : Hutan di Tapan mesti ditinjau karena diduga ada pembalakan liar
Banjir kerap terjadi di Ranah Ampek Hulu Tapan,