Produksi Kopi Solok Selatan Bakal Booming Dengan Bantuan Benih dan Pupuk

id berita solok selatan,berita sumbar,kopi

Produksi Kopi Solok Selatan Bakal Booming Dengan Bantuan Benih dan Pupuk

ILUSTRASI - Warga menjemur biji kopi. (ANTARA/Khalis)

Penangkaran bibit arabika yang kami lakukan sebanyak 100 ribu batang dimana sekarang umurnya sudah enam bulan dan akan dibagikan sekitar Juli 2021,
Padang Aro (ANTARA) - Petani kopi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat bisa tersenyum sumringah dengan adanya bantuan benih, pupuk, pohon pelindung, herbisida senilai Rp740 juta dari pemerintah pusat untuk perluasan lahan kopi jenis Arabika pada lahan seluas 100 hektare.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan, Wandra di Padang Aro, Rabu menyatakan pemerintah juga membantu dana untuk membiayai operasionalnya.

Dia mengatakan, lokasi perluasan lahan kopi arabika di Golden Arm dan syaratnya harus di ketinggian minimal 1.000 Mdpl dan berada di luar kawasan TNKS.

Sedangkan kelompok tani penerima bantuan ini yaitu Harapan Mulya 10 hektare, Pemuda Sejahtera 18 hektare, Sumber Tani Makmur dan Karya Bakti masing-masing 20 hektare serta Batu Gadang 32 hektare.

Selain itu, juga ada bantuan sarana prasarana pengolahan kopi berupa satu unit UPH untuk pengolahan Rosting, pembubuk dan pengemas dengan biaya Rp80,4 juta serta untuk bangunan Rp130 juta.

Dia menyebutkan, Pemerintah Daerah juga akan membagikan 100 ribu batang bibit kopi arabika kepada petani hasil penangkaran Dinas Pertanian.

"Penangkaran bibit arabika yang kami lakukan sebanyak 100 ribu batang dimana sekarang umurnya sudah enam bulan dan akan dibagikan sekitar Juli 2021," katanya.

Bibit 100 ribu batang tersebut, bisa menanami lahan 62,5 hektare dengan perhitungan tanam perhektare 1.600 batang.

Produksi kopi Solok Selatan pada 2020 meningkat menjadi 2.764 ton sedangkan pada 2019 sebesar 2.563,7 ton dalam bentuk biji kering karena minat masyarakat dalam budidaya terus naik.

Rentang dua tahun terakhir produksi kopi Solok Selatan terus meningkat dimana pada 2018 hanya 2.109,2 ton naik menjadi 2.563,7 ton pada 2019 dan 2.764 ton di 2020.

Dia mengatakan, luas lahan kopi di Solok Selatan pada 2020 yaitu 4.478 hektare terdiri dari jenis Arabika 1.154 hektare dan Robusta 3.324 hektare.

Sedangkan untuk produksi kopi jenis arabika yaitu 655 ton dari lahan yang sudah menghasilkan 755 hektare dan masih ada yang belum menghasilkan seluas 399 hektare.

Untuk jenis robusta produksinya 2.109 ton dari lahan yang sudah menghasilkan 2.084 hektare dan masih ada yang muda atau belum menghasilkan seluas 1.233 hektare serta tanaman tidak menghasilkan atau tidak produktif lagi tujuh hektare.